Seorang investor cryptocurrency yang kehilangan hampir 1 juta poundsterling di Bitcoin.
Namun dia mengatakan bahwa dirinya tidak menyesal sama sekali telah kehilangan uangnya.
Dilansir Mirror, Peter McCormack, 42 tahun, mulai berinvestasi sebelum mata uang digital mendapat perhatian massa di media.
Booming Bitcoin membuat harga crypto melonjak secara spektakuler sebelum gelembung meledak dan jatuh sepenuhnya pada Januari 2018.
McCormack, mantan eksekutif periklanan, menyetorkan 5.000 pound ke dalam mata uang digital pada tahun 2017, pada saat Bitcoin seharga sekitar 600 dollar AS.
Dia membeli tujuh atau delapan dan menghabiskan sisanya untuk cryptocurrency lainnya.
Sebelum ini, dia telah mencoba-coba sedikit di Bitcoin pada tahun 2013 dan “kehilangan sejumlah uang”.
Tetapi McCormack mengakui bahwa dia segera “menjadi ketagihan” untuk berinvestasi dan akhirnya memasukkan total 23.000 pound.
Pada pertengahan musim semi 2017, investasinya meningkat menjadi sekitar 300.000 dollar AS dan pada musim panas mencapai setengah juta.
Tak berhenti di situ. McCormack mulai bermimpi menghasilkan 5 juta poundsterling untuk membeli klub sepak bola lokalnya, Bedford Town.
Dia mengira dia bisa sampai di sana dalam waktu enam bulan, jika Bitcoin terus membengkak dengan kecepatan yang sama. Tetapi sayangnya tidak.
Cryptocurrency melonjak menjadi hampir 20.000 dollar AS pada akhir 2017 dan McCormack mengakui ini adalah saat dia “sedikit kehilangan kendali”.
“Portofolio saya membengkak menjadi sekitar 1,2 juta dollar AS,” kata McCormack kepada Guardian.
Tetapi pada akhir Januari 2018, gelembung Bitcoin benar-benar meledak dan nilainya jatuh.
Cryptocurrency sangat fluktuatif, yang berarti mereka cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Kalau memilih berinvestasi, investor harus siap melihat uang turun, sekaligus berpotensi naik.
“Saya tidak terlalu khawatir,” aku McCormack.
“Yah, tidak ada gunanya menjual sekarang,” ujarnya, sembari menungga harga Bitcoin kembali menghasilkan keuntungan baginya.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-