Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Amerika Serikat (AS) dan 55 negara lainnya telah menandatangani komitmen politik untuk mendorong aturan internet baru, pada Kamis, 28 April 2022.

Dokumen komitmen tersebut dibuat setelah AS menuduh Rusia memanfaatkan internet sebagai salah satu alat untuk meningkatkan serangan di Ukraina.

AS dan ke 55 negara itu mengatakan mereka ingin menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam penggunaan internet.

Komitmen tersebut diberi nama Deklarasi untuk Masa Depan Internet. Dibuat sebagai upaya pertama dalam menciptakan kehidupan internet yang demokratis.

Negara-negara yang bergabung dengan AS diantaranya, Australia, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Georgia, Jerman, Yunani, Israel, Italia, Jepang, Belanda, Inggris, dan Ukraina.

Upaya itu diluncurkan secara virtual di Gedung Putih, pada Kamis, oleh Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan, pada pukul 07.30 pagi, waktu setempat.

Di antara tujuan yang hendak dicapai ialah, melindungi HAM, mempromosikan arus informasi yang bebas, melindungi privasi pengguna, dan menetapkan aturan untuk pertumbuhan ekonomi digital global.

Komitmen ini utamanya dibuat sebagai gerakan perlawanan bagi kebijakan internet dari negara-negara seperti Rusia dan China, yang AS sebut dengan istilah “dangerous new model” atau pedoman baru yang berbahaya.

AS merasa otoritarianisme digital meningkat di antara tren global saat ini. Secara gamblang pemerintahan Biden mengklaim negara-negara seperti Rusia yang menjadi sebab utama.

AS mengklaim Rusia dan negara anteknya menekan kebebasan berekspresi, menyensor situs berita independen, mengganggu pemilihan, membudayakan disinformasi, dan menolak hak asasi warga negara mereka.

“Lihat apa yang dilakukan Rusia, beberapa langkah yang diambil China. Saya pikir kita melihat ini sebagai respons terhadap kecenderungan ‘splinternet’ oleh sejumlah negara otoriter di seluruh dunia,” kata juru bicara pejabat AS, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Istilah splinternet kembali populer setelah invasi Rusia ke Ukraina. Istilah tersebut merujuk pada pecahnya dunia maya menjadi dua realitas berbeda akibat dikendalikan oleh blok politik otonom.

Umumnya, karakterisasi internet yang terpecah dalam istilah splinternet bisa karena berbagai faktor, namun AS secara khusus mengaitkan politik dalam pernyataan itu.

Sejak invasi ke Ukraina, Rusia telah meluncurkan serangan siber, termasuk meretas jaringan penyedia internet satelit di awal invasi.

Deklarasi untuk Masa Depan Internet yang diusung AS adalah versi modifikasi dari upaya Gedung Putih tahun lalu.

Tepatnya rencana AS untuk menggalang koalisi demokrasi dalam menjalankan visi mewujudkan sistem internet yang bebas dan terbuka. ***

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.