Apa yang sebenarnya terjadi sebelum tanggal 24 Februari 2022, lambat laun dibuka oleh Rusia.
Meski sebuah klaim, Rusia melihat penumpukan pasukan NATO di Ukraina bukan sebatas menyasar Donbas, melainkan Moskow sebagai target serangan.
Dalam pidato Hari Kemenangannya baru-baru ini, Presiden Vladimir Putin bersikeras bahwa Rusia telah terlebih dahulu menolak rencana serangan Ukraina yang didukung NATO terhadap Donbas dan Krimea dengan meluncurkan operasi militernya pada Februari 2022.
Wakil tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy mengatakan, adanya temuan dokumen oleh militer Rusia dalam operasinya di Ukraina menunjukkan bahwa ada rencana konkret untuk melakukan serangan terhadap Rusia dari wilayah Ukraina.
“Sudah jelas sekarang bahwa kita mengalami perang proksi dengan NATO, jadi NATO melancarkan perang proksi dengan Rusia, bukan sebaliknya. Ini adalah kenyataan yang kita hadapi,” kata Polyansky, berbicara kepada Sky News pada Senin, 9 Mei 2022.
Dmitry Polyanskiy mengatakan, temuan dokumen tersebut harus dibuka ke publik agar tidak terjadi kesalahan dalam argumentasi proksi perang di Ukraina.
“Dokumen yang kami temukan di awal operasi militer khusus kami menunjukkan dengan jelas bahwa ada rencana konkret untuk menyerang Rusia dari Ukraina,” kata Dmitry Polyanskiy.
“Ada juga rencana konkret untuk menyerang Donbass dari dokumen yang ditandatangani Jenderal (Ukraina),” kata Dmitry Polyanskiy.
Dmitry Polyanskiy menjelaskan, apa yang dilakukan semacam serangan pendahuluan dari Rusia.
“Dan kami melakukannya dengan sepenuhnya sesuai dengan Pasal 5 piagam PBB dan kami memberi tahu PBB tentang hal itu,” kata diplomat itu.
Pernyataan Polyansky menggemakan komentar yang dibuat oleh Vladimir Putin pada hari sebelumnya.
Ketika Presiden Rusia mengatakan bahwa keputusan Moskow untuk meluncurkan operasi “demiliterisasi” dan “denazifikasi” di Ukraina dibenarkan oleh ancaman yang dihadapi negara itu.
“Kami melihat bagaimana infrastruktur militer berkembang, bagaimana ratusan penasihat asing mulai bekerja di sana, dengan senjata paling modern dikirim secara teratur dari negara-negara NATO,” tutur Putin.
“Bahayanya meningkat setiap hari. Rusia menawarkan penolakan awal terhadap agresi - ini adalah langkah yang dipaksakan, tepat waktu dan satu-satunya keputusan yang benar, yang diambil oleh negara yang kuat dan independen,” kata Putin.
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace langsung mengklarifikasi dengan menolak pernyataan Putin.
Dia bersikeras bahwa Inggris dan NATO tidak pernah memiliki rencana untuk menyerang Rusia.
“Saya pikir dia mempercayai apa yang ingin dia percayai. Tapi izinkan saya mencatat dengan pasti, NATO, Inggris, Eropa Timur tidak berencana untuk menyerang Rusia dan tidak pernah melakukannya,” kata Wallace.
Militer Rusia mempublikasikan dokumen pada bulan Maret yang dikatakan mengkonfirmasi persiapan Kiev untuk operasi ofensif skala besar di Donbas yang dijadwalkan pada bulan yang sama.
Dokumen tersebut termasuk perintah komandan Garda Nasional Ukraina, Mykola Balan tertanggal 22 Januari 2022 yang menjelaskan rencana serangan secara rinci.
Rusia dan sekutunya Donbas memulai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari, dengan Presiden Putin menyatakan tujuannya untuk memasukkan “denazifikasi” dan “demiliterisasi” negara itu.
Operasi tersebut dimulai setelah berbulan-bulan meningkatnya ketegangan antara Moskow dan NATO, dan berminggu-minggu meningkatnya kekerasan di Donbas dalam bentuk tembakan artileri dan mortir, serangan penembak jitu dan sabotase oleh pasukan Ukraina terhadap unit dan warga sipil Donetsk dan Milisi Rakyat Lugansk.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-