Thursday . 09 August . 2024
thumb image

SparkToro dan Followerwonk mengungkap hasil analisa akun media sosial Twitter, Elon Musk. Hasilnya sebanyak 70 persen followers-nya merupakan akun palsu.

Mengutip Metro, pengikut Musk di Twitter diakui meliputi akun bot, akun yang tidak aktif atau akun yang dibuat untuk mengirimkan spam atau propaganda.

Hal itu menunjukkan dari 93.389.007 pengikut Musk di Twitter, 65.559.083 di antaranya bukan akun asli alias akun palsu.

Pengguna yang tidak menggunakan Twitter dalam 90 hari atau lebih didefinisikan sebagai pengguna tidak aktif. Hasil penelitian menunjukkan 70,23 persen pengikut CEO Tesla dan SpaceX itu tidak mungkin asli atau bukan pengguna aktif yang melihat cuitannya.

Sebelumnya Musk pernah mengomentari laporan wartawan yang menyebut setengah dari pengikut Joe Biden di Twitter adalah akun palsu melalui metode penelitian yang sama.

“Jadi… [memeriksa pengikut menggunakan kalkulator] akan membuat [pengikut] 10 kali lebih banyak atau 14 kali lebih tinggi dari 5 persen pengikut saya,” ujar Musk.

Meski jumlah followers palsu Elon Musk banyak, tapi hal itu disebut bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebab, akun yang punya banyak pengikut cenderung lebih banyak pengikut spam.

Elon Musk mengatakan dalam sebuah cuitnya, dia tidak akan melanjutkan tawaran senilai US$44 miliar untuk membeli saham Twitter sampai perusahaan dapat menunjukkan bukti bahwa spam dan bot menjadi penyumbang terbanyak atau 5 persen dari pengikutnya kemarin dilansir NYP.

Pernyataan itu dilontarkan setelah ia mencari harga terendah untuk pembelian sahan Twitter di mana tawaran aslinya didasarkan ada pengajuan SEC yang saat ini diyakini tidak akurat.

Sepekan terakhir, Musk terus mempertanyakan metode perhitungan bot dan spam. Termasuk dengan melakukan polling kepada pengikutnya.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.