Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Indonesia mengecam keras India. Pernyataan tegas juga disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui twitternya.

“Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua politisi India,” kata Kemlu dikutip CNBC Indonesia dari Twitternya, Selasa (7/6/2022).

“Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta.”

Sebelumnya, kecaman terhadap India muncul pernyataan menghina Islam dari anggota partai penguasa, Bharatiya Janata (BJP). Dua juru bicara BJP disebut telah mengolok-olok Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW.

Mengutip Sputnik News, dalam sebuah debat di media Times Now, Nupur Sharma menyamakan Al-Quran dengan “bumi itu datar”. Nabi Muhammad pun dihina karena menikahi Aisyah, saat beliau masih muda belia.

“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” ujarnya dalam sebuah video yang kemudia dihapus oleh saluran televisi tersebut.

Juru bicara BJP lain, Naveen Jindal dikatakan juga menghina Islam di sosial media. Namun Jindal mengatakan di Twitter bahwa dia mempertanyakan beberapa komentar yang dibuat terhadap dewa-dewa Hindu.

Hal itu menimbulkan kemarahan negara-negara mayoritas Muslim terutama Arab. Mereka menyebut “islamofobia” tengah melanda India.

“Meminta penghormatan terhadap kepercayaan dan agama,” tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dikutip AFP, Senin.

Hal sama juga dilakukan Qatar. Bahkan negara itu juga menuntut India meminta maaf atas komentar tersebut ketika Wakil Presiden India Venkaiah Naidu datang mengunjungi negara itu untuk meningkatkan perdagangan.

“Qatar mengharapkan permintaan maaf publik dan kecaman segera atas pernyataan ini dari pemerintah India,” bunyi pernyataan Kemlu Qatar.

“Membiarkan pernyataan Islamofobia seperti itu berlanjut tanpa hukuman merupakan bahaya besar bagi perlindungan hak asasi manusia dan akan menciptakan siklus kekerasan dan kebencian.”

Kuwait pun bereaksi. Di media sosial bahkan aksi boikot produk India juga telah disuarakan.

“Pakistan sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengetahui situasi Islamofobia yang menyedihkan di India,” kata tetangga India itu.

Sebenarnya, di dalam negeri, pernyataan jubir BJP juga menimbulkan polemik. Sebuah organisasi pendidikan dan budaya Islam, Raza Academy, sempat melaporkannya ke polisi dengan tuntutan penghinaan.

Laporan senada juga dilakukan partai nasionalis India, Tipu Sultan (TPS). Hal itu diyakini berpotensi menyebabkan kerusuhan sipil.

“Ini ancaman internal terhadap perdamaian dan harmoni negara,” tulis laporan itu.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.