Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Setidaknya 36 orang di India meninggal dan sekitar 50 lainnya dirawat di rumah sakit di Distrik Botad dan Ahmedabad, negara bagian Gujarat barat setelah meminum alkohol oplosan.

Polisi setempat telah menangkap sekitar 10 orang terkait kasus tersebut.

“Sekitar 475 liter minuman beralkohol juga telah disita,” kata Direktur Jenderal Polisi Gujarat Ashish Bhatia seperti dikutip dari CNN.com, Kamis (28/7).

Bhatia mengatakan salah satu pria yang ditangkap telah mencuri metanol dari sebuah pabrik di Gujarat. Kemudian pria itu menjualnya kepada sepupunya.

Kemudian metanol itu dijual kepada orang lain yang mengencerkan bahan kimia itu dengan air dan menjualnya sebagai campuran minuman keras. Diketahui, metanol memang dapat membuat orang merasa mabuk.

Meski demikian, bahan itu bisa menjadi racun.

Kematian akibat minuman alkohol oplosan yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai ‘minuman keras buatan negara’ sering terjadi di India.

Meski demikian, minuman keras oplosan itu tetap populer, terutama di daerah pedesaan yang miskin. Minuman itu biasanya dioplos di desa-desa sebelum diselundupkan ke kota-kota, di mana ia dapat dijual sekitar 10 sen per gelas - sekitar sepertiga dari harga minuman keras yang diseduh secara legal.

Menurut SafeProof, alkohol buatan sendiri dapat mematikan ketika cairan lain seperti alkohol gosok atau metanol ditambahkan ke dalam campuran.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.