Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Korban tewas akibat jembatan ambruk di Gujarat, barat India, pada Minggu (30/10) malam bertambah menjadi 120 orang. Ini menjadi salah satu insiden mematikan yang terjadi di India dalam berapa tahun terakhir.

“Kami telah menemukan 120 jenazah sejauh ini. Jumlah korban kemungkinan akan meningkat karena operasi pencarian berlanjut,” kata kepala polisi di kota barat Morbi, Gujarat, India, P. Dekavadiya, Minggu (30/10) malam.

Kejadian bermula ketika jembatan penyeberangan di atas Sungai Machhu itu dipenuhi oleh wisatawan lokal yang sedang menikmati akhir pekan sekaligus liburan perayaan Diwali.

Jembatan sepanjang 230 meter itu dibangun pada masa penjajahan Inggris pada abad ke-19 dan kini berusia 100 tahun lebih. Jembatan itu sempat ditutup untuk renovasi selama enam bulan dan baru dibuka lagi pekan lalu.

Jembatan yang dikenal sebagai Julto Pool itu memang situs populer bagi wisatawan di kawasan tersebut.

Ratusan orang disebut memadati Julto Pool di saat bersamaan dan tak lama ambruk sekitar pukul 18.40 waktu setempat. Sebelum insiden terjadi, video yang beredar di media sosial memperlihatkan jembatan penyeberangan itu sudah bergoyang karena dipadati pejalan kaki sejak siang hari.

Selain karena usia infrastruktur yang sudah tua, jembatan itu disebut ambruk karena kelebihan muatan.

Salah satu saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa banyak anak-anak di jembatan itu saat insiden terjadi.

Seorang penyintas insiden, Prateek Vasava, mengatakan ia bersyukur bisa selamat setelah jatuh ke sungai dan mencoba berenang ke tepian. Ia mengatakan banyak anak ikut jatuh ke sungai dan beberapa hanyut.

“Saya ingin menarik mereka bersama saya tapi mereka telah tenggelam dan terbawa arus,” kata Vasava.

Video yang tersebar di media sosial menunjukkan situasi kekacauan saat para pengunjung yang berada di tepi sungai berteriak histeris ketika melihat jembatan putus dan berusaha menyelamatkan mereka yang jatuh ke sungai saat hari mulai gelap.

Video lain menunjukkan orang-orang memanjat sisa-sisa kawat dan tali terjaring dari jembatan untuk menghindari jatuh ke sungai.

Petugas darurat telah dikirim untuk membantu upaya penyelamatan yang berlanjut hingga malam.

Hingga kini, belum jelas apa yang menyebabkan jembatan itu runtuh, tetapi pihak berwenang setempat telah memperkirakan salah satu penyebabnya adalah karena kelebihan muatan.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.