Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Peretas mencuri alamat email lebih dari 200 juta pengguna Twitter dan mempostingnya di forum peretasan online, kata seorang peneliti keamanan seperti dilansir Al Jazeera Jumat 6 Januari 2023.

“Pelanggaran tersebut sayangnya akan menyebabkan banyak peretasan, phishing dan doxxing yang ditargetkan,” Alon Gal, salah satu pendiri perusahaan pemantauan keamanan siber Israel, Hudson Rock, menulis di LinkedIn. “Ini salah satu kebocoran paling signifikan yang pernah saya lihat.”

Twitter belum mengomentari laporan tersebut, yang pertama kali diposting Gal di media sosial pada 24 Desember, atau menanggapi pertanyaan tentang pelanggaran tersebut sejak tanggal tersebut. Tidak jelas tindakan apa, jika ada, yang diambil Twitter untuk menyelidiki atau memulihkan masalah tersebut.

Kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen bahwa data di forum itu asli dan berasal dari Twitter. Tangkapan layar forum peretas, tempat data muncul pada Rabu, telah beredar secara online.

Troy Hunt, pencipta situs pemberitahuan pelanggaran Have I Been Pwned, melihat data yang bocor dan mengatakan di Twitter bahwa tampaknya “seperti yang digambarkan Gal”.

Tidak ada petunjuk tentang identitas atau lokasi peretas atau peretas di balik pelanggaran tersebut. Itu mungkin terjadi pada awal 2021, sebelum Elon Musk mengambil alih kepemilikan perusahaan tahun lalu.

Klaim tentang ukuran dan ruang lingkup pelanggaran awalnya bervariasi dengan akun awal pada Desember, yang mengatakan 400 juta alamat email dan nomor telepon telah dicuri.

Pelanggaran serius di Twitter mungkin menarik bagi regulator di kedua sisi Atlantik. Komisi Perlindungan Data di Irlandia, tempat Twitter berkantor pusat di Eropa, dan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat telah memantau kepatuhan perusahaan milik Musk tersebut terhadap peraturan perlindungan data Eropa dan perintah persetujuan AS.

Pesan yang ditinggalkan oleh kedua regulator belum mendapat jawaban hingga Kamis.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.