Thursday . 09 August . 2024
thumb image

India akan mengirim satu unit korps pasukan penjaga perdamaian wanita dalam jumlah besar ke wilayah Abyei, Sudan.

Hal tersebut disampaikan Perwakilan Tetap India untuk PBB di New York City, AS, melalui sebuah pernyataan pada Jumat (6/1/2023).

Dilansir dari The Independent, korps pasukan penjaga perdamaian wanita adalah bagian dari Batalion India di Pasukan Keamanan Sementara PBB di Abyei (UNISFA).

Perwakilan tersebut menyampaikan, pasukan itu akan menjadi unit tunggal korps pasukan penjaga perdamaian wanita terbesar India sejak negara itu mengerahkan kontingen wanita pertamanya di Liberia pada 2007.

Mereka akan berspesialisasi dalam menjangkau masyarakat. Selain itu, pasukan tersebut akan melakukan tugas terkait keamanan yang ekstensif.

“Kehadiran mereka akan disambut baik di Abyei, di mana lonjakan kekerasan baru-baru ini telah memicu serentetan masalah kemanusiaan yang menantang bagi perempuan dan anak-anak di zona konflik,” bunyi pernyataan itu.

Menurut situs Penjaga Perdamaian PBB, pada 1993, personel wanita hanya berjumlah 1 persen dari jumah pasukan yang dikerahkan.

Pada 2020, dari sekitar 95.000 pasukan penjaga perdamaian, jumlah personel wanita beragam yakni 4,8 persen di antaranya di kontingen militer, 10,9 persen dari unit polisi yang dibentuk, dan 34 persen dari personel penegak keadilan yang disediakan pemerintah.

Perwakilan Tetap India untuk PBB menuturkan, personel wanita India sudah sejak awal itu berkontribusi di korps wanita korps pasukan penjaga perdamaian wanita.

“Tim kami di Kongo dan Sudan Selatan juga telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam mengarusutamakan perempuan dan anak-anak ke dalam proyek pembangunan Komunitas dan Sosial di tingkat akar rumput,” kata Perwakilan Tetap India untuk PBB.

Pada 2028, personel militer dalam kontingen militer ditargetkan sebesar 15 persen dan 25 persen untuk pengamat militer dan perwira staf.

Sedangkan target wanita yang bertugas di unit kepolisian adalah 20 persen untuk tahun yang sama.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.