Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Korea Utara memperlihatkan kekuatannya dengan memamerkan rudal-rudalnya, termasuk Hwasong-17, pada parade yang diadakan pada Kamis malam, 9 Februari 2023. Parade ini diadakan di Pyongyang untuk memperingati 75 tahun tentara mereka. Kim Jong Un hadir bersama putrinya, yang diduga akan menjadi pemimpin setelah Kim.

Sejumlah mesin perang termasuk rudal balistik antarbenua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) Hwasong-17 diarak di depan Kim.

Meskipun ada resolusi dan sanksi dari Dewan Keamanan PBB, Korea Utara terus mengembangkan rudal balistik dan meluncurkan puluhan rudal canggih pada tahun lalu. Foto yang diterbitkan oleh outlet media pemerintah KCNA pada Rabu malam menunjukkan sebanyak 11 Hwasong-17, ICBM terbesar yang dimiliki Korea Utara, yang diduga mampu menyerang hampir di mana saja di dunia dengan hulu ledak nuklir.

“Sebelas rudal bisa cukup untuk membanjiri pertahanan rudal AS saat ini,” kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Amerika Serikat di Twitter.

Spesifikasi Hwasong-17, Rudal Terbesar Korea Utara

Hwasong-17 adalah rudal terbesar Korea Utara yang bersenjata nuklir dan ICBM berbahan bakar cair mobile terbesar di dunia. Diameternya diperkirakan antara 2,4 dan 2,5 meter, dan massa totalnya, ketika diisi bahan bakar penuh, kemungkinan antara 80.000 dan 110.000 kg.

Tidak seperti ICBM Korea Utara sebelumnya, Hwasong-17 diluncurkan langsung dari kendaraan Transporter, Erector, Launcher (TEL) dengan 11 gardan, menurut sebuah foto yang ditunjukkan oleh media pemerintah.

##Satu Rudal dapat Meledak di Banyak Tempat Ukuran Hwasong-17 membuat banyak analis berspekulasi bahwa itu akan dirancang untuk membawa banyak hulu ledak dan umpan untuk menembus pertahanan rudal dengan lebih baik.

Beberapa pengamat mengatakan bahwa teknologi satelit yang diklaim Korea Utara telah diuji dalam peluncuran sebelumnya juga dapat digunakan untuk sistem Multiple Independent Targetable Reentry Vehicle (MIRV). Sistem ini memungkinkan satu rudal untuk menjatuhkan hulu ledak nuklir di tempat yang berbeda.

Korea Utara telah melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017, kata Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan para pejabat mengatakan uji coba baru dapat membantu mengembangkan hulu ledak untuk sistem MIRV.

Rudal yang diluncurkan sebelumnya, pada hari Jumat, 18 November 2022, dapat terbang hampir 1.000 kilometer selama sekitar 69 menit dan mencapai ketinggian maksimum 6.041 kilometer, menurut kantor berita KCNA.

Menteri Pertahanan Jepang yang saat itu dipimpin Yasukazu Hamada mengatakan senjata itu dapat menempuh jarak hingga 15.000 kilometer. Jarak sejauh ini cukup untuk mencapai daratan Amerika Serikat.

Pertama Muncul Pada Oktober 2020

Hwasong-17 pertama kali terlihat pada parade militer saat peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh pada Oktober 2020. Saat itu, analis mengatakan bahwa rudal baru tersebut “jauh lebih besar” daripada rudal sebelumnya, Hwasong-15.

Hwasong-15 bisa mencapai ketinggian hingga 4.500 kilometer dengan daya jelajah terbang terbang sekitar 950 kilometer. Beberapa analis memperkirakan Hwasong-15 memiliki potensi jangkauan hingga 13.000 kilometer. Jika Hwasong-15 diluncurkan di lintasan yang datar, rudal itu diperkirakan mencapai Amerika Serikat.

Hwasong-17 dipamerkan lagi untuk kedua kalinya pada pameran pertahanan di Pyongyang pada bulan Oktober 2021. Setelah memeriksa foto-foto, analis menyimpulkan ICBM tersebut kemungkinan besar adalah Hwasong-17.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.