PM Kamboja Hun Sen memerintahkan penutupan media pemberitaan lokal independen terakhir di negara itu, Minggu, 12 Februari 2023, mengatakan media tersebut menyerang dia dan putranya serta melukai negeri itu.
The Voice of Democracy, yang juga dikenal sebagai VOD, tidak lagi memiliki izin terbit atau siaran sejak Minggu, pukul 10 pagi waktu setempat, kata perdana menteri dalam sebuah pernyataan yang dipos di halaman Facebook resminya.
Ia memerintahkan polisi Phnom Penh untuk “menjaga ketertiban” tetapi tidak menyita properti. Ia mengatakan para pendonor asing untuk VOD harus mengambil uang mereka kembali dan para stafnya harus mencari pekerjaan baru.
“Para komentator berusaha menyerang saya dan putra saya Hun Manet,” tulis Hun Sen. Ia mengatakan sebuah laporan VOD yang diterbitkan awal pekan ini telah melukai “martabat dan reputasi” pemerintahan Kamboja, dan ia memerintahkan Kementerian Informasi untuk membatalkan izin VOD.
VOD, Rabu, 8 Februari 2023, menerbitkan sebuah laporan tentang bantuan gempa bumi Kamboja untuk Turki. Laporan itu mengutip juru bicara pemerintah Phay Siphan yang mengatakan putra perdana menteri dan yang diduga penggantinya Hun Manet telah menandatangani perjanjian bantuan itu. Hun Manet adalah kepala staf gabungan dan wakil komandan angkatan bersenjata negara itu, dan penandatanganan perjanjian semacam itu tampaknya telah melampaui batas posisinya.
Hun Sen, salah satu diktator paling lama berkuasa di dunia, yang para pesaing politiknya dipenjara dan diasingkan, media-media kritis ditutup dan pembangkangan sipil diberangus, menuntut permintaan maaf yang dipublikasikan.
LSM yang mengelola VOD, Cambodian Center for Independent Media (CCIM), mengirim surat kepada Kabinet Hun Sen dengan mengatakan permintaan maaf untuk kebingungan yang mungkin telah ditimbulkan dan menjelaskan bahwa VOD telah mengutip juru bicara pemerintah Phay Siphan. Hun Sen mengatakan tanggapan itu tidak dapat diterima.
Phay Siphan dan direktur media untuk CCIM tidak segera menjawab permintaan untuk berkomentar.
VOD bukan organisasi media pertama yang ditutup di Kamboja. Cambodia Daily ditutup pada akhir 2017 setelah diberikan satu bulan untuk membayar pajak yang telah jatuh tempo yang dipersengketakan media tersebut.
Koran itu memiliki sebuah reputasi untuk berita-berita terbaru tentang isu-isu yang sulit dan ditutup beberapa bulan menjelang pemilihan umum terakhir, 2018. Pemilihan umum berikutnya dijadwalkan diselenggarakan Juli mendatang.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-