Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menyatakan laju inflasi tahunan AS pada bulan Februari 2023 mengalami penurunan tajam di kisaran 6 persen, Selasa (14/3/2023).

Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2023 yang mencapai 6,4 persen yoy dan terpaut jauh dengan inflasi di bulan Juni tahun 2022, dimana saat itu inflasi tahunan AS pecah rekor, melesat naik hingga tembus ke angka 9,1 persen.

Penurunan ini terjadi karena komponen energi dan makanan turun jadi 5,5 persen yoy. Lebih rendah dari bulan Januari 2023 yang mencapai 5,6 persen yoy.

Sayangnya, penurunan tak berlaku bagi Indeks harga konsumen (IHK) inti , justru selama bulan Februari kemarin laju IHK tahunan naik 6 persen, sedangkan IHK bulanan bull tipis sebesar 0,4 persen.

Terdorong oleh kenaikkan biaya tempat tinggal sebanyak 0,8 persen. sementara biaya makan mentah yang naik 0,6 persen.

“Laporan inflasi secara menyeluruh turun, namun IHK inti masih tinggi,” cuit Mike Konczal, direktur riset makro ekonomi Roosevelt Institute.

Kendati inflasi AS di bulan Februari telah mengalami penurunan, jauh di bawah posisi tahun lalu yang mendekati angka dua digit hal tersebut tak lantas membuat bank sentral AS yang dikenal dengan nama The Fed memperlonggar kebijakannya.

Justru ketua The Fed, Jerome Powell semakin memberikan sinyal terkait adanya pengetatan kebijakan moneter dengan mengerek naik laju suku bunga ke level tertinggi pada pertemuan di tanggal 21 dan 22 Maret.

Powell mengatakan kepada Kongres, bahwa AS masih memiliki jalan panjang dalam mengurangi inflasi hingga turun ke kisaran dua persen, alasan ini yang membuat The Fed berambisi untuk terus menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

“Kami sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen, Kami akan tetap di jalur sampai pekerjaan selesai,” kata Powell seperti yang dikutip dari CNBC International.

Sebagai informasi kenaikkan laju suku bunga bukan kali pertama yang dilakukan The Fed, tercatat selama setahun terakhir The Fed telah memperketat kebijakan suku bunga, dimulai dari Maret tahun lalu dimana The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin.

Kemudian di bulan Mei 2022 The Fed memperketat kebijakan dengan membawa suku bunga ke kisaran 50 basis poin.

Melanjutkan kenaikan di bulan sebelumnya selama Juni, Juli, September, dan November The Fed kembali memacu suku bunga dengan masing – masing dinaikan sebesar 75 persen, serta 50 basis poin di Desember 2022 dan 25 bps pada Januari dan Februari 2023.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.