Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Presiden Perancis Emmanuel Macron memutuskan untuk mempertahankan Elisabeth Borne dalam perannya sebagai perdana menteri.

Dia menolak desakan untuk memberikan arah baru bagi pemerintahannya setelah beberapa bulan yang penuh gejolak.

Kerusuhan dan pemogokan berbulan-bulan atas reformasi pensiun Macron pada musim semi serta kerusuhan dan penjarahan selama lima hari di kota-kota Perancis awal bulan ini telah memicu seruan di antara lawan-lawan politik dan beberapa orang dalam pemerintahan untuk melakukan perombakan.

Namun, dilansir dari Reuters, dengan tidak adanya kandidat yang jelas untuk menggantikan Borne, mantan teknokrat yang menurut para kritikus tidak memiliki kharisma namun disebut telah memenuhi banyak janji kampanye Macron, pemimpin Perancis ini memutuskan untuk mempertahankan Borne memimpin kabinet.

“Untuk memastikan stabilitas dan pekerjaan yang mendalam, Presiden telah memutuskan untuk mempertahankan Perdana Menteri,” kata kantor Macron.

Presiden juga memberikan gambaran mengenai rencananya untuk beberapa bulan mendatang.

Media Perancis mengatakan, Borne sedang mengerjakan penyesuaian, yang jadi sebuah pertanda bahwa mungkin hanya akan ada perombakan teknis.

Rumor mengenai kemungkinan perombakan pemerintah telah beredar setelah kerusuhan yang tiba-tiba terjadi, yang dipicu oleh pembunuhan seorang remaja oleh polisi, dalam salah satu tantangan paling serius terhadap kepemimpinan Macron hingga saat ini.

Namun Macron mengatakan pekan lalu bahwa ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyusun kebijakan dalam menanggapi kerusuhan tersebut, yang menurutnya membutuhkan lebih dari sekadar reaksi spontan.

Karena alasan itu, ia telah memutuskan untuk tidak memberikan wawancara pada 14 Juli, tenggat waktu yang ia berikan pada bulan April untuk memulai kembali masa jabatan keduanya dan menyembuhkan ketegangan setelah krisis pensiun.

Seorang sumber yang dekat dengan Macron mengatakan kepada Reuters bahwa pergantian perdana menteri saat ini tidak masuk akal karena pemerintahan minoritas Macron belum berhasil mencapai kesepakatan dengan sekutu konservatif sayap kanan di parlemen.

Macron tetap mempertahankan opsi untuk menawarkan kursi perdana menteri kepada partai konservatif Les Republicains sebagai hadiah untuk koalisi formal.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.