Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Sedikitnya 39 orang tewas dan ratusan orang lainnya terluka akibat ledakan bom di pertemuan politik partai Islam radikal di barat laut Pakistan pada Minggu (30/7/2023).

Ledakan tersebut menargetkan partai Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F) ketika lebih dari 400 anggota dan pendukungnya berkumpul di bawah tenda di Kota Khar, dekat perbatasan dengan Afghanistan.

“Saya dapat mengonfirmasi bahwa di rumah sakit kami memiliki 39 korban tewas, dengan 123 korban luka-luka termasuk 17 pasien dalam kondisi serius,” kata Menteri Kesehatan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Riaz Anwar, kepada AFP.

Gubernur Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Haji Ghulam Ali, turut mengonfirmasi jumlah korban tewas tersebut kepada AFP.

Gambar-gambar dari lokasi ledakan yang beredar di media sosial menunjukkan mayat-mayat tergelatak di sekitar tempat kejadian dan para sukarelawan membantu para korban yang berlumuran darah ke ambulans.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) cabang lokal baru-baru ini melakukan serangan terhadap JUI-F.

Pada tahun lalu, ISIS mengaku berada di balik serangan-serangan kekerasan terhadap para ulama yang berafiliasi dengan kelompok tersebut.

JUI-F memiliki jaringan masjid dan madrasah yang sangat luas di bagian utara dan barat Pakistan.

Kelompok jihadis ini menuduh JUI-F munafik karena menjadi kelompok Islam religius yang telah mendukung pemerintah dan militer.

Pakistan sendiri telah mengalami peningkatan tajam dalam serangan sejak Taliban Afghanistan kembali berkuasa di negara tetangganya, Afghanistan, pada 2021.

Kelompok Taliban yang tumbuh di Pakistan, Tehreek-e-Taliban Pakistan, telah mengarahkan kampanyenya terhadap petugas keamanan, termasuk petugas polisi.

Pada Januari lalu, seorang pengebom bunuh diri yang terkait dengan Taliban Pakistan meledakkan dirinya di sebuah masjid di dalam sebuah kompleks polisi di kota barat laut Peshawar.

Bom bunuh diri itu menewaskan lebih dari 80 petugas.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.