Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Hujan deras dan angin kencang yang disebabkan oleh topan ekstratropis telah menewaskan sedikitnya 21 orang di Brasil selatan hingga Selasa (5/9/2023).

Gubernur Negara Bagian Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, mengatakan bencana kali ini menjadi yang paling mematikan yang pernah terjadi di wilayahnya.

“Kami sangat sedih mendapat kabar bahwa ketika air surut, 15 jasad lagi ditemukan di kota Mucum, sehingga jumlah korban tewas menjadi 21 orang,” katanya, dikutip dari AFP.

Hampir 6.000 orang di Rio Grande do Sul terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat badai yang dimulai pada Senin (4/9/2023) tersebut.

Badai telah menyebabkan hujan es dan hujan dengan curah lebih dari 300 milimeter dalam waktu kurang dari 24 jam dan memicu banjir dan tanah longsor.

Di Mucum, sebuah kota kecil berpenduduk 5.000 orang, ratusan orang harus diselamatkan dari atap rumah mereka karena sungai Taquari membanjiri lebih dari 85 persen wilayah kota, menurut situs berita lokal GZH.

“Masih ada orang yang hilang. Jumlah korban jiwa mungkin akan terus bertambah,” kata Wali Kota Mucum Mateus Trojan kepada Radio Gaucha.

“Kota Mucum yang kita kenal sudah tidak ada lagi,” tambahnya.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengirimkan pesan solidaritas kepada mereka yang terkena dampak bencana di Brasil selatan. Dia memastikan bahwa pemerintah federal siap untuk membantu.

Para korban dari topan di Brasil selatan kali ini termasuk seorang pria yang tewas akibat sengatan listrik di kota Passo Fundo dan sepasang suami istri yang mobilnya hanyut terbawa arus sungai ketika mereka mencoba menyeberangi jembatan di kota Ibiraiaras.

Badai telah menghantam 67 kota secara keseluruhan di Brasil, memengaruhi lebih dari 52.000 orang.

Negara bagian tetangga, Santa Catarina, juga mencatat satu kematian, menurut situs berita G1.

Ratusan petugas pemadam kebakaran serta polisi militer dan personil pertahanan sipil dikirim sebagai bagian dari operasi penyelamatan, dengan helikopter yang dikirim untuk menjangkau daerah-daerah yang terputus akibat banjir.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.