Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Rumah sakit terbesar pertama dan kedua di Gaza, Al Shifa dan Al Quds, berhenti beroperasi pada Minggu (12/11/2023) setelah diserang Israel.

Kedua rumah sakit itu tak bisa menerima pasien baru lagi. Staf mengatakan, serangan Israel ditembah kurangnya bahan bakar dan obat-obatan dapat mengakibatkan semakin banyak bayi dan pasien lain yang meninggal.

Rumah-rumah sakit di wilayah utara Palestina tersebut diblokade oleh pasukan Israel dan hampir tidak mampu merawat para pasien di dalamnya.

Israel beralasan, mereka sedang memburu Hamas di wilayah tersebut dan penghuni rumah sakit harus dievakuasi.

Reuters melaporkan, separuh dari semua rumah sakit di Gaza kini tidak berfungsi, maka semakin sedikit pula tempat untuk menampung para korban luka.

“Anakku luka-luka dan tak ada satu pun rumah sakit yang bisa kutuju untuk mengobatinya,” kata Ahmed Al Kahlout yang melarikan diri ke selatan sesuai saran Israel karena khawatir tidak ada tempat yang aman di Gaza.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan, situasinya mengerikan dan berbahaya. Tembakan serta pemboman memperburuk keadaan yang sudah kritis.

“Tragisnya, jumlah kematian pasien meningkat secara signifikan,” tulis Tedros di media sosial X, sebelumnya bernama Twitter. “Sayangnya, rumah sakit tersebut sudah tidak berfungsi.”

Dokter bedah plastik Ahmed El Mokhallalati di Al Shifa berkata, serangan di gedung inkubator membuat bayi prematur harus dibaringkan di tempat tidur biasa. Hanya ada sedikit daya yang tersedia untuk menghangatkan mereka.

“Kami memperkirakan akan semakin banyak yang meninggal dari hari ke hari,” kata Dr Ahmed.

Israel menuduh Hamas menempatkan pusat-pusat komando di bawah dan dekat rumah sakit, tetapi kelompok Palestina tersebut membantahnya.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.