Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (16/12/2023) mengisyaratkan adanya negosiasi baru dengan Hamas untuk memulangkan para sandera di Gaza.
Negosiasi kemungkinan tengah dilakukan setelah kepala intelijen Israel bertemu dengan Perdana Menteri Qatar yang selama ini memiliki peran sebagai negara penengah dalam perang Israel-Hamas.
Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi sehari setelah pasukan Israel salah membunuh tiga sandera yang ditahan Hamas, Netanyahu menyebut perang tersebut harus dilakukan sampai menang meskipun ada tekanan dan biaya.
Sebagaimana diberitakan Reuters pada Minggu (17/12/2023), PM Israel juga mengatakan bahwa Gaza akan didemiliterisasi dan berada di bawah kontrol keamanan Israel.
Ia juga mengatakan bahwa serangannya di Gaza telah membantu membebaskan sebagian sandera pada bulan lalu.
Meski demikian, dia tetap berjanji untuk mempertahankan tekanan militer terhadap Hamas dan bersumpah untuk menghancurkannya.
“Instruksi yang saya berikan kepada tim perunding didasarkan pada tekanan ini, dan tanpanya kita tidak akan mendapatkan apa-apa,” kata Netanyahu.
Hal itu dikatakan Netanyahu setelah kepala agen mata-mata Israel Mossad, David Barnea, bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Eropa pada Jumat (15/12/2023) malam.
Dari keterangan sumber yang mengetahui masalah tersebut, ada kemungkinan gencatan senjata di Gaza dan perjanjian damai.
Tetapi, Netanyahu menghindari pertanyaan tentang pertemuan tersebut dan menegaskan bahwa dia telah memberikan instruksi kepada tim perunding.
“Kami mendapat kritik serius dari Qatar. Tapi saat ini kami sedang berusaha menyelesaikan pemulangan sandera kami,” katanya.
Di sisi lain, Hamas menegaskan kelompoknya tidak membuka negosiasi apa pun untuk pertukaran tahanan.
“Kecuali agresi terhadap rakyat kami berhenti untuk selamanya,” ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan.
Diketahui, Israel telah melanjutkan membombardir sasaran-sasaran di Gaza pada Sabtu. Namun, dua sumber keamanan Mesir mengatakan para pejabat Israel kini tampak bersedia untuk mengupayakan gencatan senjata dan pertukaran tahanan Palestina dengan sandera Israel yang ditahan Hamas.
Sementara itu, seorang pejabat militer Israel mengatakan kematian tiga sandera Israel di tangan tentara sendiri telah menambah tekanan pada Netanyahu untuk menemukan cara lain dalam menjamin pembebasan sandera yang ditahan Hamas.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-