Jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel naik lagi. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pada Minggu (7/1/2024) mengatakan, sedikitnya 22.835 orang tewas di kantong Palestina tersebut sejak perang dengan Israel pecah pada 7 Oktober lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian tersebut menyampaikan, bahwa ada 113 kematian yang ditemukan dalam 24 jam terakhir.
Jurnalis jadi sasaran
Dua jurnalis termasuk di antara korban tewas akibat serangan Israel di Gaza yang dilaporkan pada Minggu.
Dua jurnalis itu, yakni Mustafa Thuria, videografer untuk kantor berita AFP, dan Hamza Wael Dahdouh, jurnalis jaringan televisi Al Jazeera.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, keduanya tewas ketika sedang dalam perjalanan dengan mobil.
Ayah Hamzah, Wael al-Dahdouh, adalah kepala biro Al Jazeera di Gaza yang baru-baru ini terluka dalam serangan.
“Hamzah adalah segalanya bagi saya… Sementara kita penuh dengan kemanusiaan, mereka (Israel) penuh dengan pembunuhan dan kebencian,” kata Dahdouh di televisi Al Jazeera.
“Saya berharap darah anak saya Hamzah menjadi darah terakhir yang mengalir bagi para jurnalis dan juga masyarakat di Jalur Gaza,” tambahnya.
Dahdouh terlihat menangis sambil memeluk jenazah putranya di rumah sakit dikelilingi jurnalis dan kerabat lainnya.
Sementara itu, Thuria dilaporkan telah bekerja dengan Agence France-Presse sejak 2019 dan juga bekerja dengan jaringan media lain, termasuk AP, Reuters, Al Jazeera, dan CNN.
Kedua pria tersebut pergi untuk meliput dampak serangan di sebuah rumah di Rafah pada Minggu pagi, dan mobil mereka ditabrak saat dalam perjalanan pulang.
77 jurnalis tewas
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York, per 31 Desember, setidaknya 77 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober.
Dari mereka yang tewas, 70 orang adalah warga Palestina, empat warga Israel, dan tiga warga Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan, kantor media pemerintah Hamas menyatakan kecaman atas serangan terhadap jurnalis di Gaza.
“Kami mengecam kejahatan keji yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel dalam upaya untuk mengintimidasi dan mencegah liputan media. Kami semua terkejut dengan berita kematian para jurnalis tersebut,” kata Christophe Deloire, sekretaris jenderal kelompok advokasi media Reporters Without Borders di X.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-