Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Pasukan Perlawanan Islam di Irak (IRI) menyatakan siap membantu Hizbullah berperang melawan militer pertahanan Israel apabila nekat menyerang Lebanon.

“Kami menekankan bahwa akan berjuang bersama rekan-rekan mereka di kelompok Lebanon jika pemerintah Israel memutuskan untuk melancarkan perang baru di Lebanon,” tegas Pasukan Perlawanan Islam di Irak dikutip dari Al Mayadeen.

Dukungan solidaritas juga dilontarkan oleh sejumlah milisi Syiah Irak diantaranya ada kelompok perlawanan Kata’ib Hezbollah, Brigade Sayyid al-Shuhada atau Kata’ib Sayyid al-Shuhada (KSS) dan Harakat Hizbullah al-Nujaba.

Ketiga kelompok Perlawanan Irak ini mengaku telah menyiapkan pasukan untuk menghadapi peningkatan agresi Israel apabila Netanyahu nekat menyerang Lebanon.

Menurut Surat kabar Lebanon al-Akhbar, kelompok Perlawanan Irak akan mulai mengirimkan pasukan dan sejumlah persenjataan setelah Pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah memberikan persetujuan untuk berperang melawan militer Israel.

“Jika diperlukan pejuang Irak di Lebanon selatan, kami akan menjadi pihak pertama yang menghadapi tindakan agresi musuh Zionis bersama Hizbullah,” tegas juru bicara Kata’ib Sayyid al-Shuhada, Kadhim al-Fartousi.

“Saat ini kami sedang menunggu persetujuan Hizbullah untuk berperang bersama menghadapi peningkatan agresi Israel terhadap Lebanon,” imbuhnya.

Mengukur Kekuatan Hizbullah

Juru bicara Kata’ib Sayyid al-Shuhada, Kadhim al-Fartousi, menyatakan bahwa Hizbullah memiliki kehebatan yang signifikan, persenjataan yang efektif, dan jumlah pejuang yang banyak, sehingga memungkinkannya untuk mengusir agresi Israel.

Menurut kabar yang beredar militer Hizbullah saat ini ditopang oleh persenjataan roket yang besar, seperti 150.000 rudal dan roket dengan berbagai jenis dan jangkauan diantaranya ada rudal Al-Mas, rudal anti-tank yang dipandu secara ekstensif menggunakan peluru kendali.

Kemudian ada rudal anti-pesawat yang dapat menembak jatuh sebuah pesawat atau jet tak berawak milik musuh yang melintas di atas Lebanon. Hizbullah juga memiliki beberapa roket sumbangan seperti Raad (bahasa Arab untuk Guntur), Fajr (Fajar) dan Zilzal (Gempa Bumi), yang memiliki ledakan jumbo berkisar 300-500 kg.

Hizbullah kabarnya juga menyimpan sejumlah roket super lain yakni Fajr 3 dan 5 yang memiliki jangkauan antara 26 hingga 47 mil (43-75 km) dengan berbagai hulu ledak berdaya ledak tinggi. Serta rudal Fateh-110 yang membawa hulu ledak seberat 1.000 hingga 1.100 pon (450-500 kg) dengan jangkauan 155-186 mil (250-300 km).

Sementara itu menurut Direktur senior strategi dan inovasi di New Lines Institute, Nicholas Heras, apabila perang antara Hizbullah dan Israel pecah kemungkinan besar Iran akan turun tangan menyokong senjata dan pelindung untuk Hizbullah.

“Iran akan mempersenjatai Hizbullah secara menyeluruh dengan berbagai peralatan tempur mereka baik di darat, laut, dan udara bila Israel melakukan invasi ke Lebanon,” kata Heras.

Apabila hal ini terjadi pasukan pertahanan Israel bisa kelimpungan menghadapi serangan tersebut, mengingat selama 9 bulan terakhir mereka telah habis- habisan menangkis serangan dari Houthi di Laut Merah dan Hamas di jalur Gaza.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.