Ribuan ikan nila yang dibudidayakan di Telaga Ngebel mati sejak Senin (8/2/2021) kemarin.
Warga menduga puluhan ton ikan itu mendadak mati keracunan gas belerang yang bersumber dari dasar telaga sejak Minggu (7/2/2021) malam.
Ketua Kelompok Budidaya Ikan Giling Yoso Ngebel, Pujo Widodo mengatakan, fenomena gas belerang keluar dari dasar telaga itu hampir setiap tahun terjadi.
Tetapi, biasanya gas belerang tak keluar saat musim hujan.
“Sebelum gas belerang keluar, biasanya para petani sudah mengosongkan kerambanya,” kata Pujo kepada Kompas.com, Selasa (9/2/2021).
Namun, masyarakat meleset memprediksi waktu keluar gas belerang dari dasar telaga. Gas belerang keluar saat petani hendak memanen ikan nila.
Akibatnya, ribuan ekor ikan nila mati mendadak dan mengapung di permukaan air.
Menurut Pujo, satu kelompok petani bisa merugi hingga puluhan juta rupiah, tergantung jumlah keramba yang dimiliki.
Sebagian besar dari ikan yang mati itu dijadikan makanan lele. Sementara, ikan yang masih bisa diselamatkan dijual murah.
Tak hanya ikan nila, banyak warga membudidayakan ikan gurame dan ikan lele di Telaga Ngebel. Dua komoditas ikan itu mampu bertahan kendati semburan gas keluar dari dasar telaga.
Namun, warga setempat lebih banyak memilih budidaya ikan nila karena banyak permintaan dan harga jualnya tinggi.
Pujo menduga gas belerang yang keluar tidak biasanya terjadi karena beberapa gunung api di pulau Jawa sempat erupsi.
Pasalnya, saat gunung api erupsi biasanya diikuti keluarnya gas belerang di Telaga Ngebel.
Hal itu diketahui Pujo karena sering mendampingi sejumlah peneliti, seperti dari ITB beberapa waktu lalu.
Viral di media sosial Matinya ribuan ikan di Telaga Ngebel juga viral di media sosial. Salah satunya, video yang diunggah akun Instagram, @ponorogo.update.
Video itu memperlihatkan ribuan ikan nila mati di keramba. Sejumlah warganet pun menulis komentar di unggahan tersebut.
Sejak diposting tadi malam sudah ditonton 44.069 tayangan. Admin memasang judul yang intinya memastikan video ribuan ikan mati di tambak Telaga Ngebel.
Beberapa warganet juga membenarkan matinya ribuan ikan di Telaga Ngebel lantaran semburan gas belerang.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-