Pengunjung dan pedagang pasar hewan di Bojonegoro ramai-ramai mengeluhkan kondisi sarana dan prasarana yang rusak. Padahal pasar tersebut baru saja dibangun dan dioperasikan.
Salah satu fasilitas yang dikeluhkan itu yakni baduk (tempat untuk naik turun sapi). Baduk itu dinilai terlalu sempit, licin, dan terlalu tinggi.
Tak hanya itu, besi pagar samping baduk sudah ada yang putus meski telah dilakukan pengelasan. Fasilitas yang tidak layak itu dianggap bisa membahayakan ternak milik pedagang.
Salah satu pedagang sapi, Yudi mengatakan baduk itu sudah tidak layak dipakai untuk naik turunnya ternak. Sebab selain telah rusak, besi pagar juga terlalu tipis.
“Wis copot dan retak pagar wesine baduk. Wesine tipis. Baduk e licin dan terlalu tinggi. Padahal pasar iki bangunan anyar.” ujar Yudi kepada detikJatim, Jumat (28/1/2022).
Selain sarana prasarana, kondisi toilet juga dikeluhkan pedagang dan pengunjung. Itu karena air di pasar tersebut tidak mengalir sehingga toilet tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Tak hanya dari pedagang, warga setempat juga mengaku tak pernah dilibatkan saat pembukaan operasional pasar. Itu karena warga sempat berharap bisa mengais rezeki di pasar tersebut. Terlebih, warga juga sempat mendengar kabar diberikan slot berjualan di sana.
“Sebenarnya kita kaget, karena tidak adanya sosialisasi akan dibukanya pasar hewan ini. Kok tahu-tahu sudah banyak pedagang di dalam pasar. Kita berharap warga lokal juga diakomodir bisa mencari sesuap nasi disini. Apalagi dulu ada kabar warga akan diberi kesempatan berjualan “tutur Hatta, warga setempat.
Sholikin warga lainnya mengungkapkan, sejak adanya pasar, drainase air dari dalam pasar meluber hingga ke pemukiman warga. Untuk itu, ia berharap drainase pasar bisa diperbaiki.
“Kita minta drainase di dalam pasar kondisinya baik dan terawat. Karena nanti, air kotoran dari hujan keluar dari pasar melewati drainase pemukiman padat yang berada di sebelah pasar hewan,“ujar Sholikin.
Menanggapi keluhan dari pedagang dan warga di sana, Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto langsung terjun melihat kondisi pasar hewan baru tersebut. Ia mengakui kepindahan pasar hewan itu terkesan dipaksakan sehingga pengoperasiannya tidak maksimal.
“Pindahnya pasar hewan dari lokasi lama ke sini terkesan sangat dipaksakan, sehingga merepotkan para pedagang yang mengakibatkan mereka banyak mengalami kerugian dari segi penjualan maupun keamanan sapinya. Ada bangunan toilet namun kebutuhan air bersihnya masih belum tercukupi. Tadi kita lihat ada selang air yang dialirkan dari pintu gerbang ke toilet, tapi putus tidak ada airnya,” terang Budi.
Usai meninjau pasar, Budi mengaku telah menampung semua keluhan pedagang dan warga setempat. Ia berjanji akan menginstruksikan dinas terkait untuk menindaklanjuti terkait permasalahan yang ada.
Pasar hewan yang berlokasi di Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen ini beroperasi di bawah kewenangan Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro. Sebelumnya, pasar hewan lama beroperasi di Kelurahan Banjarjo.
Pembangunan pasar dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran 2021 dengan pagu Rp 4,8 miliar. Sedangkan lelang pembangunannya dimenangkan oleh PT Permata Anugerah Yala Persada yang beralamat di jalan Gayungsari Barat No. 91 lantai 1 Surabaya.
Terpisah, Kepala dinas Perdagangan Pemkab Bojonegoro, Sukemi memaklumi keluhan para pedagang dan pengunjung di pasar hewan. Sebab proses pembangunanya masih akan dilanjutkan pada tahap 2. Sedangkan terkait permintaan warga setempat Sukemi mengungkapkan lapak dagang di dalam pasar sudah penuh.
“Terkait keluhan para pedagang, kepala dinas perdagangan Pemkab Bojonegoro " Ya wajar, kesempurnaan dan kelengkapan sarana masih akan dilanjutkan pembangunan tahap 2. Dan terkait keinginan warga sekitar pasar ingin berjualan ternyata Sudah overload pedagang lama.” Jelas Sukemi.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-