Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Ratusan petugas gabungan melakukan relokasi terhadap pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, pada Senin (11/7/2022).

Para PKL kawasan Kota Tua memiliki dua pilihan tempat relokasi, yakni kawasan Kota Intan yang dikelola Pemkot Jakbar dan Gedung Cipta Niaga yang dikelola swasta.

Camat Tamansari Agus Sulaiman mengatakan relokasi PKL ke lokasi lain telah melalui diskusi panjang antara pedagang dan pemerintah.

Agus menjelaskan relokasi tersbut dilakukan untuk menata kawasan wisata Kota Lama menjadi lebih rapi dan tertata.

Selain itu, ia menjabarkan relokasi tersebut dilakukan untuk tujuan besar, yakni pemerintah berencana membuat sentra kuliner dan oleh-oleh yang terintegrasi dengan pecinan Glodok.

“Ada tujuan yang besar yaitu terwujudnya sebuah destinasi wisata Kota Tua yang terintegrasi dengan Pecinan Pancoran,” kata Agus saat ditemui di Kota Tua, Senin.

Selain itu, kata dia, relokasi lebih memanusiakan bisnis pedagang. Sebab, pedagang direlokasi ke tempat dengan fasilitas dan lingkungan yang lebih baik.

“Proses menempatkan pedagang ini memanusiakan mereka, sebetulnya. Kalau kemarin, mereka berdagang di jalan dengan debu proyek segala macam, ini kan secara kesehatan tidak baik,” ungkap Agus.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com, kawasan Kota Intan berdiri ratusan kios pedagang dan puluhan meja kursi untuk pengunjung. Di sana juga tersedia fasilitas kamar mandi, mushola, puluhan wastafel untuk mencuci piring, bahkan sebuah panggung hiburan.

Kendati demikian, kios-kios tersebut terlihat baru terisi sebagian saja. Sebagian lapak masih kosong. Selain itu, pengunjung pun belum terlihat meramaikan Kota Intan.

Menyikapi hal ini, Agus menyebut relokasi ini masih di tahap awal. Ia menyebut, Pemerintah Kota Jakarta Barat juga menyiapkan sebuah lahan parkir di dekat lokasi binaan.

“Di lahan parkir itu muat untuk 12 bus, 100 kendaraan roda empat, dan 750 roda dua. Kalau penuh, kami punya lokasi parkir di samping Kantor Kecamatan Tamansari,” ungkap Agus.

Ia menyebut, nantinya pengunjung yang berkendara akan diarahkan untuk memarkir kendaraan di sana. Sehingga, kawasan lokasi binaan PKL ini menjadi pintu gerbang destinasi wisata Kota Tua.

Selain itu, setelah pedagang direlokasi, pemerintah juga akan meramaikan lokasi binaan (lokbin) dengan berbagai cara untuk memancing pengunjung.

“Akan ada acara-acara yang sifatnya meramaikan lokbin menjadi tempat pariwisata. Rencana ke depannya akan ditaruh Prasasti Padrao,” ungkap Agus.

Dikutip dari museumnasional.or.id, prasasti padrao atau batu peringatan perjanjian antara Portugis dan Kerajaan Sunda. Perjanjian yang dibuat pada tanggal 21 Agustus 1522 itu berisi izin untuk Portugis mendirikan kantor dagang berupa sebuah benteng di wilayah Kalapa.

Agus meyakini, jika seluruh stakeholder mampu dan bergerak memaksimalkan relokasi para pedagang, maka destinasi wisata Kota Tua dapat menjadi lebih baik.

Agus meyakini relokasi ini akan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat khususnya PKL Kota Tua.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.