Pihak pengelola Bogor Mini Zoo menepis tudingan 2 monyet mati di kandang karena kekurangan makanan. Monyet itu disebut mati karena berantem satu sama lain. Sebelumnya, pengelola menyebut monyet mati karena faktor cuaca.
“Dia (monyet) mati itu mati karena berantem, berkelahi antar monyet. Dan kita tahunya yang divideokan sama orang tersebut itu memang baru mati di situ. Kalau kita tahu jauh-jauh hari kita pasti beresin, pasti kita rapihin karena memang kita ada staf di mini zoo,” kata General Manager Hotel Bogor Green Forest Richard Silaban saat dihubungi detikcom, Kamis (15/12/2022) malam.
Richard juga meluruskan pernyataannya sebelumnya yang menyebutkan monyet itu mati karena pengaruh cuaca ekstrim.
“Iya betul, awalnya (disebut mati karena cuaca ekstrem). Kan memang ada pengaruh dari cuaca juga. Cuma pas kita cek lagi, itu ada karena memang berantem sesama monyet,” kata Richard.
“(karena) Berantem. Karena berantem. Karena berantem. Iya karena mungkin ada luka yang mungkin dia nggak bisa tahan. Jadi dia mati,” tambahnya.
Richard juga menepis bahwa monyet yang ada di Bogor Mini Zoo kekurangan makanan, apalagi hingga ada yang mati kelaparan. Dia menepis isu yang menyebut monyet itu mati karena kurang asupan makanan.
“Enggak (kekurangan makan). Kalau kasih makan kita rutin. Karena memang kita ada beberapa tim juga di Mini Zoo,” sebutnya.
Untuk diketahui, Bogor Mini Zoo merupakan area wisata satwa yang berada dalam kawasan hotel Bogor Green Forest. Hotel ini berada di kawasan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Bogor Selatan Kompol Diana Sulistiowati menyebut, pihaknya juga melakukan kroscek kabar matinya 2 monyet di Bogor Mini Zoo yang viral di media sosial.
“Tadi sudah ke sana langsung, sesuai cerita dari satpam yang jaga malam di situ memang sempat dengar ada yang ribut ribut, rame lah di kandang. Jadi itu memang karena ada perkelahian antar itu. Tadi kita juga sempat lihat kuburannya, kan memang dikuburnya juga di situ,” kata Diana.
Diana menyebut, dua monyet yang mati merupakan monyet berfisik kecil yang berada dalam satu kandang.
“Jadi kan di situ memang ada beberapa ya monyetnya, ada di dalam satu kandang. Kalau kandang total ada tiga kandang, terisi semua. Nah yang mati itu mungkin berantem dan lukanya mungkin parah, jadi mati,” kata Diana.
“Jadi kalau unsur kelalaian nggak ada sih. Itu kan malam ya kejadiannya, sudah sempat diiniin, tapi mungkin karena lukanya parah jadi baru diketahui pagi matinya,” tambahnya.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-