Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Satu pesawat C-130J Super Hercules tiba di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023) siang.

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya Agustinus Gustaf Brugman yang memimpin acara penyambutan itu mengatakan bahwa kedatangan C-130J Super Hercules merupakan lanjutan kerja sama antara Indonesia melalui Kementerian Pertahanan dan Amerika Serikat.

Setelah ini, empat pesawat tipe desk 30 itu akan tiba lagi di Indonesia secara bertahap hingga awal 2024.

Penyambutan C-130J Super Hercules diiringi tradisi water salute.

Dua pilot yang menerbangkan pesawat, Letkol Pnb Anjoe Manik dan Letkol Pnb Alfonsus juga dikalungi bunga oleh Gustaf.

Kedua pilot itu menempuh rute Marietta-Monterey-Honolulu-Kwajalein-Guam-Halim, sejak 28 Februari 2023 hingga tiba di Indonesia pada Senin siang.

Spesifikasi C-130J

Dilansir dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AU, pesawat C-130J-30 Super Hercules memiliki flight station yang lebih canggih dan sistem avionik digital terintegrasi penuh.

Pesawat mampu membawa kargo 20 ton. Ruang pesawat yang besar bisa membawa 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, serta 92 pasukan terjun payung.

Pesawat juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.

Gustaf mengatakan, pesawat tipe desk 30 itu memiliki keunggulan dibanding pesawat C-130B Hercules A-1312 yang dipensiunkan awal Januari 2023.

“Secara umum mempunyai kelebihan, walaupun bentuknya relatif sama dengan pesawat hercules yang dahulu, tetapi dia (C-130J Super Hercules) mempunyai kelebihan di avionik pesawat yang telah terintegrasi dan engine yang lebih efisien,” ujar Gustaf kepada awak media di Base Ops Lanud Halim, Senin.

Gustaf menambahkan bahwa C-130J juga memiliki jarak terbang yang lebih jauh dibanding C-130B Hercules A-1312.

“Bisa terbang lebih jauh, kecepatannya juga lebih bagus,” kata Gustaf.

Keunggulan lain, pesawat C-130J bisa landing di landasan unprepared. Artinya, pesawat tidak hanya mendarat di landasan aspal yang panjang, tetapi juga landasan rumput yang pendek.

“Kemarin misalnya ada bencana di Sulawesi Tengah kemarin, landasan-landasan unprepare, ini bisa mendarat di yang seperti itu. Apalagi, dengan tipe ini dia lebih banyak muatan yang bisa dibawa dan kecepatannya lebih bagus,” ujar Gustaf.

Download aplikasi: https://kmp.im/app6

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.