Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Sejumlah warga di Desa Nisa dan Penapali, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pasalnya, rumah mereka teredam banjir dengan ketinggian satu meter sejak Minggu (2/4/2023) malam hingga Senin (3/4/2023) pagi.

Kepala Desa Nisa, Junaidin mengaku, banjir merendam permukiman warga sejak Minggu (2/4/2023) pukul 21.10 Wita.

“Sampai pagi ini air tak kunjung surut,” kata dia saat dikonfirmasi, Senin. Menurutnya, akibat genangan air yang cukup tinggi di sejumlah titik, sejumlah warga sampai mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Bahkan ada yang nekat bertahan dan makan sahur di tengah banjir.

“Kasihan warga, mereka harus berjibaku dengan banjir sejak semalam hingga sahur ini,” ujarnya.

Menurutnya, banjir di Desa Nisa dan Penapali ini adalah kiriman dari daerah aliran sungai yang berada di Kecamatan Monta.

Sebelumnya, luapan sungai akibat intensitas hujan yang cukup tinggi sore kemarin itu meredam rumah warga di Desa Simpasai, Kecamatan Monta.

Setelah surut lalu menghantam rumah warga Desa Nisa dan Penapali yang lokasinya cukup dekat dengan muara sungai.

Selain itu, kompleks Pasar Tente juga ikut teredam air dengan ketinggian lebih kurang 50 sentimeter.

“Iya, Pasar Tente terendam termasuk juga rumah warga Desa Penapali,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima, Isyrah yang dikonfirmasi, Senin.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.