Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengadakan pagelaran budaya yang dikemas dalam pentas kolaborasi, Minggu (24/9/2023).
Pagelaran budaya tersebut, sejalan dengan hubungan kerjasama luar negeri FIB Unsoed bersama Tsunagu Project, Jepang.
Bertemakan Indonesia dan Jepang Hadir di FIB Unsoed, Pentas Kolaborasi diisi dengan pertunjukan tari dan musik serta presentasi dari narasumber.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, sejumlah seniman dari negeri Sakura pun ikut hadir dan mengisi helatan pentas kolaborasi.
Di antaranya Akiko Sakaguci, Rina Kito, Kenji Oshiro, Chiharu Sugiura, Runa Naito, Keishin Ibe, Makoto Naito, dan Akari Kito.
Seniman yang sudah banyak menciptakan karya seni di Jepang mempersembahkan Ninja Hip Hop Dance.
Akiko Sakaghuci mengaku senang bisa tampil dalam Ninja Hip Hop Dance.
Ia berpesan agar FIB Unsoed dan Tsunagu Project terus bersinergi dalam mengembangkan seni dan budaya.
“Pagelaran budaya ini bukan hanya tentang seni dan hiburan semata, tetapi juga tentang memperkuat persahabatan antara dua negara yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya,” kata Akiko.
Sementara itu, mahasiswa Program Studi Sastra Jepang (Hijasu) FIB Unsoed ikut menampilkan Tari Yosakoi dan Suran Bushi.
Selain pertunjukan seni, pentas kolaborasi juga bertujuan untuk mempromosikan seni dan budaya lokal Banyumas.
Dosen FIB Unsoed, Lynda Susana memaparkan materi tentang Tari Lengger Banyumas bersama Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Tradisi (UKM Sentra Karawitan) FIB Unsoed.
Dimodetari oleh dosen program studi S1 Sastra Jepang FIB Unsoed, Ita Fitriana, acara ini diharapkan bisa menjadi sarana promosi sekaligus upaya melestarikan seni dan budaya di Indonesia-Jepang.
Dekan FIB Unsoed, Ely Triasih mengatakan, kegiatan ini menjadi platform yang sempurna untuk pertukaran budaya antara Indonesia dan Jepang.
Ia berharap, kegiatan pelestarian dan pengembangan seni budaya di FIB Unsoed agar rutin digelar.
“Saya juga berpesan kegiatan bersama Tsunagu Project tidak berhenti sampai di sini.”
“FIB Unsoed diharapkan menjadi produktif dengan mengadakan proyek seni dan budaya secara berkesinambungan,” pungkasnya.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-