Thursday . 09 August . 2024
thumb image

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah merampungkan proyek pembangunan Bendungan Ladongi yang terletak di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Berkolaborasi dengan PT Bumi Karsa (Bumi Karya), Bendungan pertama di Sulawesi Tenggara ini diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo hari ini.

Proyek pembangunan Bendungan Ladongi yang dikerjakan dalam dua paket yakni paket I pada tahun 2016-2020 dan paket II mulai tahun 2019-2021 kini siap untuk menyuplai air irigasi seluas 3.604 hektare lahan pertanian di 4 kabupaten wilayah sekitar Kolaka Timur.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyampaikan Bendungan Ladongi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama lima tahun secara multi years dan didanai oleh APBN.

“Kami telah memulai pembangunan Bendungan Ladongi ini sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 lalu untuk pembangunan tahap I,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/12/2021).

“Meski dalam pembangunan lanjutan yang dimulai pada tahun 2019 sampai dengan 2021 ini dihadapkan dengan pandemi COVID-19, namun atas komitmen dan tetap menerapkan protokol kesehatan di lingkungan proyek, pembangunan Bendungan Ladongi ini dapat rampung sesuai target,” imbuhnya.

![]("./foto 2.jpeg")

Lebih lanjut ia mengatakan proyek ini menelan dana hingga Rp 1,14 triliun. Berkat kinerja baik perusahaan, setelah pembangunan Bendungan Ladongi ini, Hutama Karya kembali dipercaya untuk melanjutkan pembangunan bendungan yang terletak di Konawe, Sulawesi Tenggara yakni Bendungan Ameroro yang baru dimulai konstruksinya pada 2021 ini.

Dengan adanya Bendungan Ladongi di Provinsi Sulawesi Tenggara diharapkan akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar yaitu sebagai penyediaan air baku sebesar 120 liter/detik, menyalurkan air saat musim kemarau bagi 37.926 jiwa penduduk guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.

Menurut Budi, Hutama Karya berkomitmen untuk terus memberikan deliverable yang baik untuk menjaga kepercayaan owner dan stakeholder atas proyek-proyek yang telah dikerjakan.

Hutama karya juga menerapkan sistem Lean Construction yaitu sebuah metode dalam mendesain sistem proyek konstruksi yang dapat mengidentifikasi adanya waste (pemborosan) sehingga segala sesuatu yang tidak menambah nilai (value), dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.

“Hadirnya Bendungan Ladongi diharapkan akan meningkatkan produktivitas pertanian, fungsi irigasi, dan fungsi pengendalian banjir, tidak hanya itu Bendungan Ladongi juga memiliki manfaat sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) dengan daya 1,3 MW dan juga potensial untuk dimanfaatkan sebagai destinasi pariwisata sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat yang menarik untuk dikunjungi,” ujarnya.

Sebagai informasi, Turut hadir mendampingi Jokowi dalam peresmian ini, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dan Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra.

Sebelum meresmikan Bendungan Ladongi, Presiden beserta rombongan terlebih dahulu mendayung perahu naga diiringi dengan para altet dayung nasional yang juga menumpangi perahu naga serta perahu lainnya seperti perahu rowing, kayak dan kano, menyisir area bendungan sekitar 15 menit. Jokowi menyampaikan bahwa selain untuk irigasi, kehadiran bendungan ini membawa banyak manfaat.

“Bendungan Ladongi memiliki kapasitas daya tampung sebesar 45,9 juta meter kubik air. Adapun harapannya, fungsi dari Bendungan Ladongi bukan hanya untuk kebutuhan pengairan sawah saja, tetapi juga bendungan ini akan dimanfaatkan untuk pembinaan atlet dayung dan menjadi objek wisata baru utamanya wisata air,” kata Joko Widodo.

Sehari sebelum diresmikan yakni pada Senin (27/12), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau langsung proyek Bendungan Ladongi yang telah siap digunakan sekaligus menandatangani tujuh tujuh prasasti selesainya pembangunan infrastruktur strategis di Sulawesi Tenggara, termasuk salah satunya yakni Bendungan Ladongi.

Basuki mengatakan bahwa Penandatanganan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun.

“Ketujuh infrastruktur tersebut dibangun sebagai sarana dasar untuk meningkatkan kualitas permukiman, ketahanan pangan, pengendalian banjir, dan peningkatan konektivitas wilayah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan pembangunan proyek-proyek strategis di Sultra ini,” ujar Basuki.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.