Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penyusunan rancangan (RAPBN) 2023 sejalan dengan transisi dari pandemi menuju endemi.
APBN pun akan kembali ke ‘setelan awal’, yaitu ketika pandemi covid-19 belum terjadi di mana defisit berada di bawah 3% PDB.
“Kita harapkan ini akan memasuki tahap transisi ke periode endemi dan normal baru. Oleh karena itu, rancangan KEM PPKF dirancang searah dengan tahap transisi tersebut,” ujarnya usai rapat Paripurna DPR RI, Jumat (20/5/2022).
Menurutnya, penyusunan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) di RAPBN 2023 ini mempertimbangkan kondisi transisi ke endemi untuk mengantisipasi perubahan-perubahan baru yang akan terjadi.
“Ini dalam rangka mengantisipasi perubahan baru yang muncul akibat terjadinya Covid dan pasca Covid-19,” kata dia.
Selain itu, penyusunan KEM PPKF juga dilakukan dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang tinggi di global. Terutama kenaikan harga komoditas akibat kondisi geopolitik yang bisa mendorong terjadinya lonjakan inflasi.
“Ada dua tantangan besar yakni lonjakan inflasi global karena kenaikan harga-harga komoditas akibat disrupsi suplai maupun perang yang terjadi di Ukraina dan yang kedua percepatan pengetatan kebijakan moneter Global khususnya di Amerika Serikat yang meningkatkan kenaikan suku bunga,” jelasnya.
Salah satunya yang disusun cukup tinggi di APBN 2023 adalah asumsi harga minyak Indonesia yang di kisaran US$ 80 hingga 100 per barel. Cukup besar dibandingkan sebelumnya usia rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disusun hanya US$ 65 hingga 75 per barel.
Kemudian, penyusunan KEM PPKF juga dilakukan dengan mengikuti aturan yang tertuang dalam UU nomor 2 tahun 2020, sehingga defisit anggaran kembali ke bawah 3% di tahun depan.
“Sejak awal pandemi bulan Maret 2020 kebijakan ekonomi makro dan kebijakan fiskal memiliki peran yang sangat penting, sangat strategis dan menjadi kebijakan utama di dalam menangani berbagai langkah darurat dan langkah luar biasa untuk bisa melindungi dan menyelamatkan jiwa rakyat Indonesia dari ancaman Covid-19,” pungkasnya.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-