Inflasi Meroket, Zimbabwe Siap-siap Cetak Koin Emas

Zimbabwe bersiap untuk mencetak koin emas akhir bulan ini. Negara itu sedang mencoba menekan inflasi yang melonjak di tengah kemerosotan mata uangnya.

Koin emas, yang akan setara dengan satu troy ounce emas 22 karat akan tersedia mulai 25 Juli. Gubernur Bank Sentral Zimbabwe, John P Mangudya mengatakan koin akan tersedia dan dijual dalam mata uang lokal maupun dolar Amerika Serikat (AS).

“Koin emas tersebut akan tersedia untuk dijual kepada publik baik dalam mata uang lokal maupun dolar AS dan mata uang asing lainnya dengan harga berdasarkan harga emas internasional yang berlaku dan biaya produksi,” kata Mangudya dilansir BBC, Kamis (7/7/2022).

Troy ounce merupakan satuan ukuran yang digunakan untuk logam mulia seperti emas, perak, dan platinum. Ukuran 1 troy ounce sama dengan 31,10 gram.

Mangudya juga mengatakan setiap koin emas akan diidentifikasi dengan nomor seri dan dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai, secara lokal dan internasional.

Koin emas itu akan disebut sebagai koin ‘Mosi-oa-Tunya’ yang artinya asap yang bergemuruh. Hal itu mengacu pada Air Terjun Victoria yang terletak di perbatasan antara Zimbabwe dan Zambia.

Pada bulan lalu, tingkat inflasi tahunan mencapai 191,6%, sementara dolar Zimbabwe telah kehilangan lebih dari dua pertiga nilainya terhadap dolar AS sejak awal 2022.

Mulai 1 Juli, suku bunga utama Bank Sentral Zimbabwe dinaikkan dari 80% menjadi 200% per tahun untuk mengatasi kenaikan biaya hidup. Pengumuman tersebut merupakan bagian dari langkah pemerintah Zimbabwe mengatasi krisis mata uang.

Melonjaknya inflasi telah menumpuk tekanan pada Presiden Emmerson Mnangagwa di negara yang masih mengingat kekacauan ekonomi di bawah hampir empat dekade pemerintahan Robert Mugabe.