Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah berupaya menekan dua harga komoditas pangan yang sulit dikendalikan.
Zulkifli menjelaskan kedua komoditas pangan tersebut yakni beras dan kacang kedelai.
“Kita berupaya keras agar kedelai dan beras bisa kita kendalikan, sudah hampir 50 tahun Bulog membeli beras dengan HET (harga eceran tertinggi) ini yang menjadi persoalan,” kata Mendag dalam acara Seminar Nasional Perbanas Institute, Rabu (2/11/2022).
Menurutnya, HET membuat Bulog tidak dapat menyerap beras yang dijual di pasar dengan harga jual Rp5.500 sampai Rp6.000 per liter.
Mendag menilai kondisi ini yang akhirnya membuat harga beras sulit dikendalikan.
“Sekarang kita balik saya usulkan akhirnya disetujui di dalam rapat terbatas bahwa Bulog boleh membeli beras semurah-murahnya sehingga petaninya bisa makmur,” urainya.
Dia mencontoh apabila Bulog membeli beras seharga Rp10.000 per liter maka dijual dengan harga Rp9.450 per liter untuk menjaga stabilitas harga.
“Itu yang kita kerjakan melalui skema subsidi,” papar Mendag Zulhas.
Sedangkan untuk komoditas kedelai, dirinya tidak menampik harganya cenderung tinggi.
Mendag mengaku beberapa kali didatangi para pengrajin tahu dan tempe yang mengeluhkan tingginya bahan baku kacang kedelai.
“Kami sudah usulkan dan sudah diputuskan Bulog nanti akan impor kedelai 300 ribu ton dan 50 ribu ton, mudah-mudahan Desember 2022 kemudian Januari 2023 sudah sampai di sini,” tukasnya.
Zulkifli berharap harga kacang kedelai yang akan dijual nantinya oleh Bulog dikisaran Rp10 ribu-Rp11 ribu per kilogram.
Harga tersebut,lanjut Mendag, masih di bawah harga yang sekarang dikeluhkan para pengrajin tahu dan tempe yakni Rp13 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram.
“Ini yang kita Kementerian Perdagangan kejar terus, kemarin juga kita sudah selesaikan masalah minyak goreng di mana persoalannya ada pada harga TBS (tandan buah segar),” tutur Zulhas.
Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan harga tahu dan tempe menjadi penyumbang terbesar ketiga setelah bensin, dan beras.
Menurut catatan BI, harga tahu mentah naik sebesar 0,02 persen (mtm). Kenaikan harga tahu ini lantaran bahan baku tahu yakni kedelai juga sedang mengalami kenaikan harga.
Harga kedelai rata-rata sudah di atas Rp 14 ribu per kilogram bahkan di atas Rp 15 ribu per kilogram.
Kenaikan harga kedelai ini lantaran harga di pasar global juga sedang tinggi.
Harga kedelai per bushel di pasar global pada akhir pekan ini ada di kisaran 13,88 dolar AS artinya harga per kilo sekitar 0,51 dolar AS dengan asumsi per bushel sebesar 27,2 kilogram.
Menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar Rp 15 ribu per kilogram maka harga kedelai setara dengan Rp 7,959.15 per kilogram.
Pengaruh Global Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga tiga komoditas pangan mengalami kenaikan yaitu tahu, tempe, dan beras pada Oktober 2022.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Pusat Setianto mengatakan, harga tempe dibanderol Rp12.667 per kilogram pada Oktober 2022, naik dari Agustus yang sebelumnya dibanderol sebesar Rp 12.341 per kikogram.
Sedangkan harga tahu menjadi Rp 11.438 per kilogram, dari sebelumnya Rp 11.328 per kilogram pada periode yang sama.
Setianto mengatakan, meningkatnya harga tahu dan tempe ini lebih disebabkan akibat naiknya harga kedelai di tingkat global.
“Jadi harga kedelai yang terus meningkat dari 606 dollar AS per ton Januari 2022, ini menjadi 664 dollar AS per ton di September 2022. Ini yang menyebabkan dampak pada peningkatan harga tahu dan tempe,” kata Setianto.
Demikian pula harga harga komoditas beras yang juga dalam tren naik.
Harga beras naik dari Juli 2022 sebesar Rp 11.525 per kilogram menjadi Rp 11.555 per kilogram pada Agustus 2022, kemudian menjadi Rp 11.720 pada September 2022, dan menjadi Rp 11.850 per kilogram pada Oktober 2022.
“Memang terus mengalami peningkatan terkait dengan harga beras, secara tahunan beras menjadi satu-satunya komponen bahan makanan terbesar yang tingkat inflasinya naik pada Oktober 2022, yaitu dari 2,56 persen pada September 2022 menjadi 3,83 persen pada Oktober 2022 secara tahunan,” tuturnya.
Adapun andil komoditas beras terhadap inflasi pangan tercatat sebesar 0,12 persen pada bulan itu.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-