Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) menyatakan mayoritas suku Jawa dan Batak puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi. Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan kepuasaan terhadap kinerja beririsan dengan basis massa pada Pilpres 2019 lalu.

“Etnik Jawa merasa sangat puas, ini terjadi karena ada irisan sikap partisan. Kalau kita lihat etnik Jawa di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menyumbang kemenangan terbesar Jokowi di dua Pilpres, 2014 dan 2019,” ujar Burhanuddin dalam webinar Selasa, 26 April 2022.

IPI menyatakan mewawancarai secara langsung 1.220 orang yang terpilih secara acak sederhana dari seluruh Indonesia dalam survei pada 14-19 April 2022. Responden adalah mereka yang berusia di atas 17 tahun dan telah memiliki hak pilih. Burhanuddin mengklaim survei kali ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Bertolak belakang dengan etik Jawa, Burhanuddin mengatakan tingkat kepuasan masyarakat yang berasal dari suku Sunda terhadap kinerja Jokowi hanya mencapai 40 persen dan tidak puas 58,9 persen. Menurut dia, masuknya Prabowo Subianto - yang dulu menang di wilayah Jawa Barat- ke pemerintahan, tidak mendongkrak kepuasan masyarakat terhadap Joko.

Beberapa etnik yang juga menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi, antara lain Betawi, Minang, dan Melayu.

“Sementara Batak (tingkat kepuasannya) jauh lebih tinggi lagi terhadap Jokowi. Batak merupakan salah satu pendukung Jokowi,” ujar Burhanuddin.

Secara keseluruhan, Burhanuddin mengatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi hanya berada di angka 59,9 persen. Sementara masyarakat yang merasa kurang puas 30,5 persen dan tidak puas sama sekali 8,1 persen atau jika ditotal ada 38,6 persen.

“Memang lebih banyak yang puas, tapi tren kepuasannya terus mengalami penurunan,” ujar dia.

Burhanuddin menerangkan, pada bulan Januari 2022 tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi sempat menyentuh angka 75,3 persen. Nilai tersebut merupakan rekor terbesar yang dia capai selama menjabat sebagai presiden sejak tahun 2014. Merosotnya kepuasan ini, menurut Indikator Politik Indonesia, tak lepas dari permasalahan mahal dan langkanya minyak goreng yang berlarut-larut plus kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.