Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) menelusuri spanduk dukungan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri untuk maju sebagai calon presiden (capres) di pemilu 2024 mendatang.

“Menjamurnya spanduk atau baliho Ketua KPK mestinya menggerakkan Dewan Pengawas untuk menelusurinya lebih lanjut,” ujar Peneliti ICW Kurnia Ramadhana saat dikonfirmasi melalui keterangan tertulis, Senin (30/5).

Menurut Kurnia, Dewas KPK harus segera bergerak untuk mengetahui apakah spanduk dukungan dimaksud sengaja dikondisikan demi kepentingan politik Firli atau tidak.

“Ini bukan kali pertama terjadi. Hal yang dikhawatirkan oleh masyarakat jika kemudian spanduk atau baliho tersebut memang dikondisikan untuk menarik atensi masyarakat demi kepentingan politik dengan mengatasnamakan lembaga KPK dan memanfaatkan jabatannya,” tutur Kurnia.

“Ini penting disampaikan, sebab, jika terjadi maka dapat dipersoalkan secara etik karena melanggar Pasal 4 ayat (1) huruf d Perdewas 2/2020 [bagian Integritas],” sambungnya.

Kurnia pun menyentil spanduk berwajah Firli yang belakangan ditemukan di sejumlah tempat di Banten. Menurut dia, alangkah baiknya tokoh dalam spanduk adalah figur-figur yang bisa dijadikan teladan bagi masyarakat.

“Bukan justru pejabat yang sempat tersandung kode etik berulang kali,” imbuhnya.

Firli sempat disanksi Dewas KPK karena dinilai terbukti melanggar kode etik dan pedoman perilaku terkait penggunaan helikopter untuk kepentingan pribadi. Ia dinyatakan melanggar Pasal 4 ayat 1 huruf n dan Pasal 8 ayat 1 huruf f Perdewas KPK 2/2020 Tentang Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku KPK.

FalkonIndo.com sudah menghubungi lima anggota Dewas KPK untuk meminta respons terkait desakan ini, namun belum diperoleh jawaban.

Sebelumnya, Firli mengaku tidak tahu soal asal-muasal spanduk berisi dukungan maju sebagai calon presiden 2024 untuk dirinya. Firli menegaskan spanduk itu bukan inisiatifnya.

Firli mengaku dirinya tidak terpengaruh sama sekali dengan isu pencalonan presiden dimaksud.

“Saya selalu katakan dan sudah berulang kali di berbagai kesempatan saya sampaikan bahwa jangan ganggu saya dengan isu capres dan pencapresan,” kata Firli.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.