Thursday . 09 August . 2024
thumb image

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI menyampaikan bahwa Presiden RI Joko Widodo meminta agar kegiatan kampanye dilakukan secara efektif serta mengedukasi masyarakat. Hal itu perlu demi efektifitas di tengah keterbatasan durasi masa kampanye.

Ketua KPU Hasyim Asy�ari menuturkan efektifitas kegiatan kampanye ini guna memperkenalkan kepada masyarakat terkait sosok peserta Pemilu dan apa saja visi-misi calon.

“Sehingga ada titik temu antara apa yang dirancang KPU dengan harapan Presiden, yaitu ingin digelar 90 hari,” papar Hasyim di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (30/5).

Hasyim juga menegaskan terdapat kaitan antara penyelenggara kampanye dengan pengadaan logistik.

Ia menjelaskan ada dua logistik utama pemilu, yakni surat suara dam formulir penghitungan suara. “Dua jenis logistik ini ada nama calon, karena sistim pemilu daftar calon terbuka,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Komisioner Kpu Yulainto Sudrajat. Ia menilai waktu 90 hari masa kampanye ialah waktu yang cukup.

Yulianto membeberkan pihaknya telah melakukan simulasi sehinga waktu tersebut bisa efektif antara melakukan masa kampanye dan distribusi logistik.

“Kami minta bantuan presiden terkait dengan beberapa perubahan peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) sehingga kita bisa menggunakan e-catalog nasional, kita juga minta dukungan TNI-Polri ke TPS karena jangkauan geografis untuk distribusi logistik,” pungkas Yulianto.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.