Wali Kota Depok, Mohammad Idris, kembali menggaungkan wacana Depok bergabung menjadi bagian dari Provinsi DKI Jakarta.
Melalui rilis videonya, Idris mengatakan bahwa ide penggabungan kota-kota penyangga DKI Jakarta ini sudah lama adanya. Bahkan kata dia, ide tersebut sudah muncul sejak zaman Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
“Sebenarnya ide penggabungan kota-kota penyangga dari Ibu Kota Jakarta ini kan sudah lama, sudah dari zaman Gubernur Sutiyoso. Bahkan dulu mempunyai ide gagasan dulu kalau enggak salah namanya megapolitan,” kata Idris, dikutip dari Tribunjakarta.com, Kamis (14/7/2022).
“Selanjutnya juga kan Pak Ryaas Rasyid beliau pakar pemerintahan juga otonomi daerah, ini jangan sampai menjadi sandungan besar dalam pembangunan daerah-daerah wilayah dengan sistem otonomi daerah. Makanya bagus kalau ada ide megapolitan tersebut,” lanjut dia.
Idris mengatakan, selama 15 tahun berkecimpung di pemerintahan, sejumlah persoalan konvensional di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) seperti macet dan banjir banyak yang tak selesai hingga saat ini.
Oleh karena itu menurut Idris, dibutuhkan integrasi dalam menyelesaikan permasalahan di Jabodetabek.
Sedianya sudah dibentuk Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) yang menjadi wadah integrasi antara Jakarta dan kota-kota penyangganya. BKSP kini diketuai oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kendati wadah kolaborasi yang mana BKSP itu sudah ada, namun Idris mengatakan efektivitasnya masih rendah bahkan dibawah 20 persen.
“Nah ini sebenarnya wadahnya sudah ada, sistem sudah, tapi efektivitasnya ini mohon maaf, paling enggak lebih dari 20 persen ya,” ujar Idris.
Lebih lanjut, Idris berujar bahwa kepentingan partai politik menjadi faktor persoalan konvensional yang tak kunjung rampung ini.
Bahkan, Idris menyebut acap kali terjadi kesalahpahaman akibat persoalan konvensional ini yang berujung pada saling menyalahkan di antara kepala daerah.
“Bahkan maaf kadang sampai ke saling menyalahi, wah ini banjir karena Depok, tapi Depok bilang banjir karena Bogor. Bogor bilang enggak karena memang di hulunya seperti itu. Nah ini bisa selesai menurut saya itu tadi, kalau memang disatukan,” kata Idris.
Menurut Idris, segala persoalan konvensional ini bisa diselesaikan dalam satu komando.
“Persoalan-persoalan bisa diselesaikan kalau dalam satu komando, ini pemikiran saya ya. Kalau sekarang kan lima komando ya. Misalnya pak Gubernur DKI mau gini, tapi saya Bekasi kan gak boleh dong melampaui batas kewenangan gubernur saya,” ujar Idris.
“Gubernur saya kan Jawa Barat. Kami mau kerja sama segala macam harus ngomong dulu segala macam. Permasalahan birokrasi yang kadang-kadang menyulitkan kita,” lanjut Idris.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-