Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Meski sempat tertunda, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam waktu dekat akan mengunjungi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto .

Merespons hal ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, pertemuan tersebut adalah sebagai upaya penjajakan yang dibangun PDIP terhadap Golkar.

Upaya itu dapat membuka kemungkinan untuk kedua partai besar itu bekerja sama dalam Pilpres 2024. “Semuanya dalam proses penjajakan tentu saja,” kata Adi kepada wartawan, Jumat (30/9/2022).

“Sebelum janur kuning melengkung, sebelum ada yang bisa dipastikan siapa yang maju dan daftar ke KPU ya semuanya serba mungkin,” tambahnya.

Menurut Adi, kunjungan tersebut adalah bagian dari komunikasi politik yang dilakukan Puan untuk memastikan tiket dan dukungan agar bisa berlaga pada kontestasi Pilpres 2024.

Karena kata dia, sejak awal PDIP menegaskan partainya tidak bisa maju sendirian meski sudah memenuhi 20% presidential threshold.

“Ini kan sebenarnya komunikasi politik yang dibangun oleh Puan untuk memastikan bisa maju dan bisa didukung oleh partai-partai politik yang lain. Kan inti dari komunikasi politik begitu. Pasti membawa kepentingan partai dan dirinya untuk bisa maju,” tegasnya.

Adi menuturkan, jika komunikasi tersebut produktif dan mencapai kesepakatan politik, tidak menutup kemungkinan koalisi antara PDIP dan Golkar akan terbentuk.

“Kalau PDIP misalnya, dengan Golkar maju ya pasangannya dari PDIP dan Golkar kalau itu cocok ya koalisi terbentuk,” ucap Adi.

Oleh sebab itu Adi memprediksi, pertemuan itu bisa saja menghasilkan kemungkinan koalisi akan terbentuk antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PDIP. Asalkan ada ketertarikan KIB pada PDIP dan mau mengusung Puan dalam Pilpres 2024.

Adi menambahkan, jugamasih terbuka kemungkinan PDIP merapat ke koalisi lain seperti Gerindra-PKB atau Nasdem, PKS, dan Demokrat.

“Karena poros-poros politik ini kan sedang hampir mulai terbentuk semua. Tinggal menyisakan PDIP, mau bergabung dengan yang mana? Ke KIB, Gerindra-PKB, atau Nasdem-PKS-Demokrat yang sebenarnya sudah mulai terkonsolidasi tinggal deklarasi,” terangnya.

Selain itu kata dia, penjajakan dan kemungkinan koalisi PDIP bukan pada persoalan kekuatan figur pasangan calon, melainkan pada kepastian untuk bisa maju dalam Pilpres 2024.

“Ini bukan soal kuat-kuatan, karena elite partai semua ingin maju. Tentu bagi mereka ingin memastikan bahwa ada partai dan figur yang memiliki kepentingan yang sama yaitu bisa menampung dan mengakomodir kepentingan politik mereka,” tandasnya.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.