Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mencecar Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal soal pembangunan sodetan Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).
Dalam rapat di Komisi D DPRD DKI, Nova mempertanyakan siapa pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan proyek itu lantaran disebut mangkrak selama enam tahun.
“Pak Yusmada saya minta keterangan sedikit aja mengenai sodetan Ciliwung. Ini kan digembor-gemborkan katanya mangkrak nih di SDA. Nah sodetan itu gimana, tanggung jawab pusat atau kita? Mangkraknya di mana?” tanya Nova, Rabu (1/2).
Menurut Yusmada, pembebasan lahan hingga pembangunan fisik sodetan merupakan tanggung jawab Kementerian PUPR. Mendengar jawaban Yusmada itu, Nova kembali bertanya.
“Berarti bukan kita ya?” kata Nova yang juga politikus Partai NasDem.
Yusmada mengatakan dalam proyek itu Pemprov DKI berperan dalam pra-perencanaan hingga penentuan lokasi atau penlok pengadaan tanah.
“Pembebasan lahannya ada proses namanya praperencanaan, ujungnya adalah penlok. Di situlah peran dari kita… Nah penlok itu lah gubernur membentuk panitia persiapan pengadaan lahan, ujungnya adalah penlok. Penloknya itulah yang ditandatandani oleh gubernur,” kata Yusmada.
Presiden Jokowi sebelumnya memuji Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang dinilai mampu membebaskan lahan pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).
Jokowi kaget Heru bisa melakukan pembebasan lahan, padahal proyek itu menurut Jokowi sempat terkendala selama enam tahun.
“Pembebasan (kendala), tadi saya sampaikan. Saya juga kaget, dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru, saya gak tau pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena udah selesai,” kata Jokowi usai meninjau sodetan, Selasa (24/1).
Jika melihat rentang waktu selama enam tahun yang disebut mangkrak itu masuk dalam periode kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Di sisi lain, NasDem belum lama ini mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden partai tersebut.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-