Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Ada kejadian menarik saat Timwas Haji DPR mengawasi pelayanan transportasi bagi jemaah haji RI di Terminal Jiad, Makkah. Ternyata sejumlah jemaah haji RI tak tahu bus-bus yang terparkir di terminal adalah fasilitas dari pemerintah, sehingga anggota DPR harus memanggil-manggil mereka agar menggunakan bus tersebut.

Timwas Haji DPR mengecek fasilitas bus bagi jemaah haji Indonesia di Terminal Jiad, Makkah, Sabtu (24/6/2023). Rombongan Timwas yang mengecek bus dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, dengan anggota Timwas yang ikut anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina, anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Azis, anggota Komisi VIII DPR Sri Wulan, anggota Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis, Wakil Ketua Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan, anggota Komisi V DPR Sadarestuwati, Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji, dan anggota Komisi VI DPR Mufti Aimah Nurul Anam.

Usai mengecek bus Shalawat di Terminal Jiad, Timwas Haji DPR tadinya hendak kembali ke bus DPR untuk meneruskan pengawasan ke Arafah. Namun, belum juga sampai bus, Timwas sudah dihampiri jemaah haji asal Cirebon. Mereka menanyakan soal transportasi pulang ke hotel setelah beribadah di Masjidil Haram.

Kang Ace, sapaan Ace Hasan, yang dihampiri menjelaskan bus-bus di Terminal Jiad tersebut bisa digunakan oleh para jemaah. Selly Andriany, yang juga menghampiri jemaah asal daerah pemilihannya itu, mengajak mereka menaiki bus di terminal itu, seraya meminta petugas memastikan jemaah diantar hingga pemondokannya. Jemaah pun kemudian masuk bus setelah berfoto dengan anggota DPR.

Sementara itu, John Kenedy Azis, yang memperhatikan jalan, melihat jemaah-jemaah haji Indonesia yang sedang berjalan kaki menjauhi Masjidil Haram tak melirik bus-bus di terminal itu. Dia pun memanggil-manggil jemaah haji tersebut dan menanyakan tujuan mereka.

“Bapak, Ibu, mau ke mana? Pulang ke hotel? Naik bus ini aja, gratis, ayo, sini… sini…,” kata John, seolah-olah menjadi kernet pencari penumpang bagi bus Shalawat.

Jemaah tersebut lalu mendekat dan menanyakan soal bus tersebut. John dan anggota Timwas yang lain lalu memanggil petugas meminta mereka melayani jemaah. Sebagian anggota Timwas Haji lanjut memperhatikan jemaah haji yang lewat dan memanggil jemaah asal Indonesia.

John kemudian meminta Kaposko Petugas Haji RI Terminal Jiad menempatkan sejumlah orang untuk memanggil jemaah dan memberi penanda bahwa bus-bus yang ada di terminal itu bisa digunakan jemaah Indonesia. Kaposko menjelaskan sebelumnya di terminal itu sudah ada penanda, bendera, dan bahkan batik. Namun hari ini memang penanda itu sudah dilepas karena Pemerintah Saudi membatasi transportasi jemaah haji menjelang puncak haji.

Kaposko menjelaskan bahwa jemaah-jemaah yang dipanggil oleh John adalah jemaah kloter terakhir dari kuota tambahan yang baru tiba di Mekkah. John merespons dengan meminta jemaah-jemaah kloter tambahan ini tetap difasilitas seperti jemaah-jemaah sebelumnya.

“Jangan sampai karena mereka kloter tambahan jadi tidak difasilitasi,” ujar John melontarkan kritik. Kaposko kemudian menyanggupi dengan menyatakan akan menempatkan orang untuk mengenali dan memanggil jemaah haji Indonesia.

Kang Ace menjadikan peristiwa itu sebagai catatan Timwas. Setali tiga uang dengan John Kenedy, Kang Ace meminta agar jemaah haji kuota tambahan juga mendapat pelayanan yang sama dengan jemaah haji sebelumnya.

“Jangan sampai pelayanan bagi kuota tambahan ini tidak sama dengan jemaah lain yang sudah datang lebih dulu. Ini jadi catatan bagi Timwas,” ujar Kang Ace.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.