Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Kinerja raksasa teknologi China, Huawei kurang baik pada kuartal I tahun ini. Pendapatan perusahaan anjlok karena sanksi Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari CNBC, Rabu (28/4/2021), pendapatan Huawei turun 16,5% yoy menjadi 152,2 miliar yuan (US$ 23,5 miliar) atau sekitar Rp 340,75 triliun (asumsi kurs Rp 14.500) pada kuartal I. Dengan begitu, pendapatan perusahaan dua kuartal berturut-turut mengalami penurunan.

Kinerja perusahaan terpukul dari sisi consumer business yang mencakup smarphone dan perangkat lain. Huawei belum dapat mengirim ponselnya dengan sistem operasi Android yang berlisensi Google sejak berpisah pada 2019.

Pengiriman smartphone Huawei anjlok sampai 41% pada kuartal keempat tahun 2020.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2019 Huawei masuk daftar hitam perdagangan AS yang membatasi perusahaan AS untuk mengekspor teknologi entitas asing tertentu. Tahun 2020, AS memutuskan untuk menghentikan pasokan chip yang dibutuhkan untuk smartphone-nya.

“2021 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi kami, tetapi ini juga merupakan tahun di mana strategi pengembangan masa depan kami akan mulai terbentuk,” kata chairman bergilir Huawei, Eric Xu.

“Kami berterima kasih kepada pelanggan dan mitra kami atas kepercayaan mereka yang terus menerus. Apa pun tantangan yang kami hadapi, kami akan terus menjaga ketahanan bisnis kami. Tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi melakukannya secara berkelanjutan,” sambungnya.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.