Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Angkatan Udara Amerika Serikat mengklaim berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik pada akhir pekan lalu di lepas pantai California Selatan.

Rudal itu diluncurkan dari pesawat pengebom strategis B-52. Kendaraan itu lalu melepas Senjata Respons Cepat yang Diluncurkan dari Udara (ARRW) oleh AU AS.

“Setelah pemisahan dari pesawat, peluru kendali ARRW menyala dan terbakar selama durasi yang diperkirakan, mencapai kecepatan hipersonik lima kali dari kecepatan suara,” demikian pernyataan resmi AU AS dikutip Reuters pada Selasa (17/5).

AS bukan satu-satunya negara yang mengembangkan senjata hipersonik. Rusia dan China, yang merupakan pesaing Washington, juga turut melakukan hal serupa.

Rusia bahkan telah menembakkan rudal hipersonik ke target di Ukraina saat invasi berlangsung. Sementara itu, China telah melakukan uji coba senjata hipersonik. Namun, pemerintahan Beijing membantahnya.

Selain tiga negara itu, Korea Utara juga tengah melakukan pengembangan terhadap rudal hipersonik. Mereka juga sudah melakukan uji coba peluru kendali jenis ini dan diklaim sukses pada Januari lalu.

Senjata hipersonik menuju target di ketinggian yang lebih rendah dibanding rudal balistik. Meski demikian senjata ini memiliki kecepatan suara sekitar 6.200 kilometer per jam atau lebih dari lima kali kecepatan suara.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.