Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Media Swiss menyoroti ulah sejumlah netizen Indonesia yang memberi ulasan buruk terhadap Sungai Aare di Google selepas hilangnya putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn.

Media asing yang diketahui bernama 20 Minuten itu membuat sebuah artikel berjudul “Putra Gubernur Hilang - Aare Dibanjiri Peringkat Bintang Satu”.

Di dalamnya, mereka menceritakan secara rinci kasus hilangnya Emmeril Kahn di sungai Aare hingga memberi informasi pada warga Swiss untuk menghubungi nomor otoritas berwenang jika melihat korban.

Sikap sebagian netizen Indonesia yang menyalahkan sungai Aare juga dinilai mereka sebagai bentuk keprihatinan terhadap Emmeril Kahn Mumtadz.

“Tak terhitung orang Indonesia kini telah menggunakan fungsi ulasan Google untuk mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap Emmeril Mumtadz,” katanya.

Rupanya komentar negatif yang dilayangkan netizen Indonesia juga dibaca satu per satu oleh media tersebut.

“Banyak yang menggambarkan sungai itu berbahaya, beberapa menyerukan agar sungai ditutup karena arus kuat yang terjadi di beberapa bagian Aare dan kemungkinan besar berakibat fatal bagi Mumtadz,” ujarnya.

Namun 20 Minuten juga melihat ada warga Indonesia lain yang merasa malu atas perilaku saudara-saudaranya hingga memberi peringkat lima agar nama sungai tersebut kembali bersih.

“Beberapa malu negara mereka karena kampanye melawan sungai,” katanya.

Selain 20 Minuten, media lokal Swiss, Blick juga mengamati fenomena turunnta rating Sungai Aare karena netizen Indonesia.

Mereka merasa netizen Indonesia yang memberikan rating atau peringkat serta ulasan buruk dan bintang satu untuk Sungai Aare melakukan hal yang tidak masuk akal dan sia-sia.

“Sangat tidak masuk akal: banyak pengguna Indonesia kini juga mulai menilai Aare di Google Maps dengan bintang satu. Alasan mereka: Sungai itu ’terlalu tidak aman’, Mumtadz ‘masih belum ditemukan’ atau hanya: ‘sungai yang buruk’,” kata Blick.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.