Seorang anggota kongres Amerika Serikat, menilai Presiden, Joe Biden, tak boleh mengunjungi Arab Saudi ataupun bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MbS).
“Dalam pandangan saya tidak,” kata anggota parlemen dari Partai Demokrat Adam Schiff, saat ditanya kemungkinan Biden harus pergi ke Arab Saudi dan bertemu MbS, dalam acara ‘Face the Nation’ di CBS.
“Saya tidak akan pergi. Saya tidak akan menjabat tangannya. Ini menyangkut seseorang yang membantai seorang warga Amerika, memotongnya menjadi beberapa bagian, dan dalam cara yang paling buruk dan terencana,” kata Schiff, dikutip dari Reuters.
“Sampai Arab Saudi mengubah dengan radikal terkait hak asasi manusia negara itu, saya tidak mau ikut campur dengannya [MbS],” lanjutnya.
Selain itu, Schiff turut membantah klaim yang menyatakan bahwa Biden berkunjung ke Arab Saudi untuk mendapatkan peningkatan produksi minyak dan pengurangan harga bensin.
Sebagaimana diberitakan Reuters, Arab Saudi memiliki rekam jejak buruk terkait hak asasi manusia.
Arab Saudi tersandung kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang dibunuh pada 2018 lalu di Konsulat Saudi di Turki.
Khashoggi sendiri merupakan jurnalis yang sering mengkritik kebijakan MbS.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
FalkonIndo adalah portal berita independen yang fokus pada investigasi mendalam yang berbasis masalah dan analisis yang membahayakan keamanan nasional, memberitakan informasi terhangat baik peristiwa politik, ekonomi dan sosial budaya.
