Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Amerika Serikat (AS) pada Senin (1/8/2022) mengumumkan bahwa Ayman Al Zawahiri yaitu pemimpin Al Qaeda tewas mereka bunuh di Afghanistan.

Ayman Al Zawahiri adalah ahli bedah Mesir yang menjadi salah satu teroris paling dicari di dunia.

Dia disebut sebagai dalang serangan 11 September 2001 atau 9/11 di AS yang menewaskan hampir 3.000 orang. Dia kemudian menjadi buron dan mengambil alih kepemimpinan Al Qaeda setelah Osama bin Laden tewas di Pakistan pada 2011. AS mematok harga 25 juta dollar (Rp 371,3 miliar) untuk kepalanya.

The New York Times, Washington Post, dan CNN termasuk kantor berita yang melaporkan identitasnya, dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan.

Serangan yang membuat pemimpin Al Qaeda tewas ini adalah yang pertama lintas batas oleh AS terhadap Al Qaeda di Afghanistan sejak pasukan Amerika menarik diri dari negara itu pada 31 Agustus 2021.

Namun, AS tidak menjelaskan di mana operasi yang menewaskan Ayman Al Zawahiri dilakukan.

Pada Sabtu (30/7/2022), Kementerian Dalam Negeri Afghanistan membantah laporan yang beredar di media sosial tentang serangan drone di Kabul.

Kemendagri Afghanistan mengatakan kepada kantor berita AFP, ada roket yang menghantam rumah kosong di ibu kota tetapi tidak menimbulkan korban.

Selanjutnya, pada Selasa (2/8/2022) di Kabul, juru bicara Taliban yakni Zabihullah Mujahid menulis twit bahwa serangan udara dilakukan di sebuah tempat tinggal di daerah Sherpur kota itu.

“Sifat insiden itu tidak terungkap pada awalnya. Badan keamanan dan intelijen Emirat Islam menyelidiki insiden dan menemukan dalam penyelidikan awal mereka bahwa serangan dilakukan oleh drone Amerika,” tulis twitnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taliban banyak melarang media untuk meliput setelah terjadi insiden keamanan dan sering menyangkal atau mengecilkan kemungkinan adanya korban.

Adapun AFP melaporkan, pemimpin Al Qaeda tewas akan diumumkan Presiden AS Joe Biden dalam pidato pada Senin malam waktu setempat.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.