Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Demo yang diorganisasikan pemerintah Iran berlangsung sejumlah kota negara itu pada Jumat (23/9). Unjuk rasa dilakukan untuk melawan pemrotes anti-pemerintah yang berunjuk rasa usai kematian Mahsa Amini.

Berdasarkan cuplikan video stasiun televisi pemerintah, para pendemo pro-pemerintah mengecam pemrotes anti-pemerintah sebagai “tentara Israel.”

“Pelanggar Al-Quran harus dieksekusi,” ujar mereka. Demo tersebut kemudian berujung rusuh.

Berdasarkan akun Twitter 1500tasvir, kerusuhan terjadi di Kota Isfahan. Bentrok ini melibatkan pemrotes anti-pemerintah dan petugas keamanan.

Akun tersebut juga menunjukkan protes anti-pemerintah di beberapa wilayah ibu kota dan di Shahin Shahr.

Sementara itu, stasiun televisi pemerintah mengklaim setidaknya 35 orang terbunuh dalam kerusuhan yang terjadi beberapa hari terakhir.

Tak hanya itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menilai demo pro-pemerintah ini merupakan contoh dari kekuatan pemerintahan saat ini.

“Orang-orang yang hadir (di demo)pada hari ini merupakan kekuatan dan kehormatan Republik Islam,” kata Raisi pada Jumat (23/9).

Sebagaimana diberitakan Reuters, protes di Iran merebak setelah kematian Mahsa Amini. Amini sempat ditangkap polisi moral Iran karena tak menggunakan pakaian yang sesuai lalu meninggal dunia.

Kematian Amini lalu memercikan kemarahan masyarakat terhadap pembatasan yang terjadi di Iran, termasuk pembatasan pakaian bagi perempuan, pun ekonomi di negara itu yang semakin kacau akibat sanksi.

Dalam protes ini, beberapa orang bahkan memotong rambut dan membakar hijab mereka di depan umum, menyerukan lengsernya pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Pemerintah Iran menghambat jaringan internet dan bahkan menangkap sejumlah mahasiswa dan aktivis di rumah mereka demi mengendalikan protes.

Majid Tavakoli, seorang mahasiswa yang kini menjadi aktivis hak asasi manusia ditangkap pada kemarin malam.

“Mereka menyerbu rumah dan menangkap Majid saat dia tertidur. Kami tak bisa melakukan apapun. Tolong sebarkan berita ini,” kata saudara Majid, Mohsen Tavakoli dalam pernyataan Twitter.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.