Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengutarakan rencana pihaknya yang akan mengirimkan satu dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T ke Ukraina dalam beberapa hari ke depan. Sistem pertahanan militer tersebut diharapkan bisa membantu menangkal serangan sejumlah serangan drone.

Rencana itu diungkap oleh Lambrecht saat lawatan kerja ke Kota Odessa, Ukraina, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dalam kesempatan tersebut, Lambrecht melakukan pembicaraan dengan Oleksii Reznikov Menteri Pertahanan Ukraina di dalam sebuah bunker mengingat kondisi di Odessa masih diselimuti pertempuran. Usai dari Odessa, Lambrecht melanjutkan kunjungan kerja ke Moldova.

“Dalam beberapa hari, kami akan mengirimkan sistem pertahanan udara yang sangat modern, yakni IRIS-T. Alat ini penting untuk pertahanan dari pesawat tanpa awak khususnya,” kata Lambrecht.

Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina mengalami lebih banyak serangan dari drone-drone buatan Iran, Kamikaze. Serangan pesawat tanpa awak tersebut, telah menewaskan sejumlah orang dan kerusakan serius pada infrastruktur.

Rencana untuk mengirimkan IRIS-T tidak muncul serta-merta. Hal ini tercetus pertama kali pada Mei 2022, yang ketika itu Berlin mengungkap sedang mempertimbangkan untuk mengirim sistem pertahanan udara IRIS-T, yang bernilai 150 juta euro (Rp 2,2 triliun) per unit.

Angkatan Bersenjata Jerman sendiri saat ini tidak menggunakan sistem pertahanan udara ini. IRIS-T merupakan sistem pertahanan udara yang paling dipertahankan di dunia.

Sedangkan di tempat terpisah, dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Moldova Anatolie Nosatii, Lambrecht mendesak negara-negara Barat lainnya agar jangan ragu dalam mempersenjatai Ukraina dan jangan takut dengan ancaman-ancaman Rusia yang hendak menggunakan senjata nuklirnya.

“Kita harus sangat hati-hati, namun kita juga jangan membiarkan diri kita lumpuh,” kata Lambrecht.

Jerman saat ini sedang menghadapi seruan agar mengambil langkah dalam mendukung Ukraina. Dukungan yang diharapkan di antaranya mengirimkan sejumlah senjata seperti tank-tank karena itu dibutuhkan dalam memerangi tentara Rusia.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.