Pengadilan di Peru menolak permohonan pembebasan mantan Presiden Pedro Castillo, Selasa (13/12). Castillo segera ditahan aparat setelah Kongres Peru sepakat memakzulkannya pekan lalu.
“Membatalkan permohonan kasasi yang diajukan oleh kuasa hukum terdakwa,” demikian pernyataan hakim Cesar San Martin seperti dikutip AFP, Rabu (14/12).
Castillo sebelumnya dimakzulkan dari pucuk pimpinan dan ditahan setelah mencoba membubarkan parlemen demi menghindari pemungutan suara untuk menggulingkannya.
Wakil Castillo, Dina Boluarte pun otomatis menggantikan posisinya sebagai Presiden.
Sejak Castillo dimakzulkan, demonstrasi terus meluas di Peru. Para pendukung mendesak pengadilan membebaskan Castillo dan menganggap pengangkatan Boluarte sebagai presiden merupakan “permainan kotor”.
Masyarakat dan aparat sampai bentrok di tengah protes yang berlangsung selama beberapa hari itu. Sejauh ini, setidaknya tujuh orang tewas akibat ditembak oleh aparat dalam demonstrasi.
Setelah ditahan, Castillo sempat bersumpah kepada pengadilan bahwa dia tak akan menyerah atas jabatannya.
Dia juga meminta polisi dan militer untuk menyetop pembantaian terhadap demonstran.
“Saya tidak akan menyerah dan mengabaikan penyebab yang membawa saya ke sini,” kata Castillo di pengadilan.
“Saya (juga) ingin mendesak angkatan bersenjata dan polisi nasional untuk meletakkan senjata dan berhenti membunuh orang-orang yang haus akan keadilan ini.”
Dia juga mengatakan penangkapan dirinya tidak adil dan merupakan tindakan sewenang-wenang.
“Saya bukan pencuri, pelaku perkosaan, atau preman,” tegasnya.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-