Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer untuk Ukraina yang bernilai lebih dari US$3 miliar (sekitar Rp 46 triliun). Paket bantuan tersebut mencakup 50 unit kendaraan tempur lapis baja Bradley dan puluhan kendaraan lapis baja lainnya.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/1/2023), bantuan tersebut – US$2,85 miliar yang diambil dari persediaan AS dan US$225 juta dari pembiayaan militer asing – tidak termasuk tank-tank canggih Barat yang diminta Ukraina, tetapi masih akan memberikan daya tembak tambahan yang signifikan untuk pasukannya.

“Ini paket bantuan keamanan terbesar dalam nilai total yang telah kami berikan sejauh ini,” kata Wakil Asisten Menteri Pertahanan Laura Cooper kepada wartawan.

Termasuk dalam paket bantuan tersebut adalah kendaraan tempur lapis baja Bradley, yang dilengkapi dengan 500 rudal anti-tank TOW dan 250.000 butir amunisi.

“Kendaraan Bradley akan semakin meningkatkan kemampuan Ukraina untuk melakukan manuver kompleks di hampir semua kondisi cuaca dan medan, terutama di selatan dan timur negara itu,” kata Cooper.

Juga termasuk dalam paket adalah 100 kendaraan lapis baja M113 dan 55 MRAP, 18 howitzer self-propelled 155mm, serta amunisi artileri, mortir, rudal pertahanan udara, dan berbagai senjata kecil.

Howitzer “akan memberikan perlindungan dan kemampuan manuver yang lebih besar” daripada artileri yang disediakan sebelumnya yang harus ditarik oleh kendaraan, ujar Cooper.

“Kami memposisikan Ukraina untuk dapat bergerak maju dan merebut kembali wilayahnya,” tambah Cooper.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji paket baru itu sebagai “tepat waktu dan kuat.” Ini membuat jumlah total bantuan militer AS sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022 menjadi lebih dari US$24,2 miliar

“Untuk pertama kalinya, kita akan mendapatkan kendaraan lapis baja Bradley - inilah yang dibutuhkan. Senjata dan proyektil baru, termasuk yang berpresisi tinggi,” katanya dalam pidato malamnya.

Washington dan Berlin mengumumkan sehari sebelumnya bahwa mereka akan menyediakan kendaraan lapis baja – Bradley dari Amerika Serikat dan Marder dari Jerman – tetapi tidak memberikan perincian.

Berlin mengatakan pada hari Jumat (6/1) bahwa mereka akan mengirim sekitar 40 kendaraan Marder ke Ukraina dalam beberapa minggu, dan pelatihan tentang itu akan diberikan di Jerman.

Ukraina telah lama mendesak soal persenjataan yang lebih berat, termasuk tank, yang akan membantu operasinya. Negara-negara Barat semula enggan mengirimkan itu, dengan alasan khawatir akan terseret lebih jauh ke dalam perang atau memprovokasi Rusia.

Namun, Ukraina telah membangun momentum dan negara-negara Barat telah meningkatkan senjata yang mereka kirim.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.