Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Yerusalem kembali diguncang penembakan pada Sabtu (28/1) waktu setempat. Seorang ayah dan anak terluka usai ditembak seorang anak berusia 13 tahun yang diduga berasal dari Palestina.

Ayah (47) dan putranya (23) menderita luka tembak di tubuh bagian atas. Mereka pun langsung dilarikan ke rumah sakit.

Beberapa jam sebelumnya, tujuh orang di luar sebuah sinagoge ditembaki oleh pria Palestina. Dilansir dari AFP, kedua penembakan itu menandai eskalasi dramatis lainnya dalam konflik Israel-Palestina.

Polisi mengatakan serangan senjata itu berlokasi di Silwan, tepat di luar kota tua bertembok di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel.

Pada Jumat (27/1), polisi telah mengidentifikasi pelaku penembakan massal sebelumnya oleh seorang warga Palestina berusia 21 tahun yang tinggal di Yerusalem Timur.

Warga Palestina itu berkendara ke sinagoge di lingkungan Neve Yaakov dan melepaskan tembakan selama Sabat Yahudi dan pada Hari Peringatan Holocaust Internasional.

Serangan itu menimbulkan ketegangan di seluruh wilayah, sehari setelah serangan tentara di Tepi Barat, tembakan roket dari militan di Jalur Gaza, dan serangan udara pembalasan Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu turut mengunjungi lokasi serangan sinagoge Jumat malam. Ia mendesak orang-orang untuk tidak main hakim sendiri.

Sedangkan, kerumunan meneriakkan “Matilah orang Arab” saat Netanyahu melintasi mereka.

Warga Palestina mengadakan aksi unjuk rasa untuk merayakan pembunuhan di Gaza dan di Tepi Barat, termasuk di Ramallah di mana kerumunan besar memenuhi jalan-jalan meneriakkan dan mengibarkan bendera Palestina.

Beberapa negara Arab yang memiliki hubungan dengan Israel, termasuk Mesir, Yordania dan Uni Emirat Arab, mengutuk penembakan hari Jumat itu.

Namun, kelompok Lebanon Hizbullah, salah satu musuh Israel, menyebut serangan itu “heroik” dan menyuarakan “dukungan mutlak untuk semua langkah yang diambil oleh faksi perlawanan Palestina”.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan sangat terkejut dengan serangan Yerusalem tersebut. Sedangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan “spiral kekerasan harus dihindari dengan segala cara”.

Serangan itu menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan setelah berbulan-bulan bentrokan di Tepi Barat yang berpuncak pada serangan di Jenin pada Kamis (26/1). Setiaknya sembilan warga Palestina tewas dalam serangan itu.

“Menyusul penilaian situasional IDF (Pasukan Pertahanan Israel), diputuskan untuk memperkuat Divisi Yudea dan Samaria (Tepi Barat) dengan batalion tambahan,” kata militer.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.