Membangun kembali ekonomi Ukraina setelah invasi Rusia lebih dari setahun yang lalu sekarang diperkirakan menelan biaya US$411 miliar (setara Rp 6,3 kuadriliun), 2,6 kali lipat dari perkiraan produk domestik bruto Ukraina 2022, demikian temuan sebuah studi baru oleh Bank Dunia, PBB, Komisi Eropa, dan Ukraina.
Perkiraan yang dirilis Rabu, 22 Maret 2023, mencakup periode selama satu tahun sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022 dan menghitung kerusakan fisik langsung terhadap infrastruktur dan bangunan, dampak pada kehidupan dan mata pencaharian masyarakat, serta biaya untuk “membangun kembali dengan lebih baik,” kata Bank Dunia.
Jumlahnya naik tajam dari perkiraan US$349 miliar (setara Rp 5,3 kuadriliun) yang dirilis September lalu.
Proyeksi baru muncul sehari setelah Dana Moneter Internasional mengatakan stafnya telah mencapai kesepakatan dengan otoritas Ukraina pada paket pinjaman empat tahun senilai US$15,6 miliar (setara Rp 239 triliun) yang dapat memanfaatkan miliaran dalam bentuk bantuan dari badan lain, setelah disetujui oleh dewan eksekutif IMF dalam beberapa minggu mendatang.
“Infrastruktur energi, perumahan, infrastruktur penting, ekonomi dan penghapusan ranjau kemanusiaan adalah lima prioritas kami untuk tahun ini,” kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dalam sebuah pernyataan tentang taksiran tersebut.
Dia mengatakan perkiraan kerusakan dan kebutuhan pemulihan tidak termasuk data hilangnya infrastruktur, perumahan, dan bisnis di wilayah yang sekarang diduduki oleh pasukan Rusia.
Menurut taksiran kebutuhan segera, Ukraina akan membutuhkan US$14 miliar (setara Rp 214 triliun) untuk investasi rekonstruksi dan pemulihan kritis dan prioritas pada 2023, yang akan membutuhkan US$11 miliar (setara Rp 168 triliun) dalam pembiayaan di luar anggaran Ukraina 2023.
Sekitar 22% kebutuhan adalah transportasi, sementara perumahan 17%, energi 11% dan pertanian 7%.
Peningkatan proporsional terbesar adalah energi, di mana kerusakan lebih dari lima kali tingkat yang terlihat pada Juni 2022, kata Bank Dunia. Lompatan terbesar terjadi di wilayah garis depan seperti Donetsk, Kharkiv, Luhansk, dan Kherson, yang menjadi sasaran berat dalam serangan rudal Rusia sejak Oktober.
Wakil Presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah, Anna Bjerde, memuji ketahanan dan tekad Ukraina dalam mengatasi kebutuhan pemulihan dan rekonstruksi yang mendesak.
“Dukungan berkelanjutan untuk Ukraina merupakan investasi ekonomi negara maupun global. Dukungan mitra pembangunan untuk investasi publik perlu dilengkapi dengan investasi swasta yang signifikan untuk meningkatkan pembiayaan yang tersedia untuk rekonstruksi,” katanya.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-