Kekerasan etnis di negara bagian Manipur, India telah menewaskan lebih dari 50 lebih, setidaknya 260 orang dirawat di rumah sakit dan sekitar 23 ribu orang mengungsi.
CNN menjelaskan data para korban itu didapat dari pihak rumah sakit dan militer India. Mereka merupakan korban yang berjatuhan dari konflik antara etnis Kuki dan Meitei sejak awal pekan ini.
Militer India mengungkap 23 ribu warga sipil melarikan diri dari pertempuran. Sebagian dari mereka terlantar sehingga kini ditempatkan di pangkalan militer dan garnisun.
Luka tembak adalah cedera paling umum menurut pernyataan tiga rumah sakit di Imphal, ibu kota Manipur.
“Sebagian besar pasien datang dengan luka tembak parah atau dipukul di kepala dengan (tongkat) lathis,” kata dokter Churachandpur District Hospital.
Siaran televisi lokal memperlihatkan banyak kendaraan dan bangunan terbakar. Selain itu asap hitam bermunculan di jalanan.
Militer India telah dikerahkan ke jalan dan pemerintah memblokir internet.
Pada pekan ini Gubernur Maripur, Anusuiya Uikey, mengeluarkan perintah ’tembak di tempat’ untuk mendorong situasi dalam kendali.
Bentrokan pertama kali pecah ketika ribuan orang melakukan unjuk rasa yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Semua Suki Manipur. Mereka menentang potensi masuknya kelompok etnis mayoritas Meitei ke Scheduled Tribe.
Scheduled Tribe adalah salah satu kelompok yang paling rendah secara sosial-ekonomi di India. Kelompok ini secara historis tak diberikan akses pada pendidikan dan kesempatan kerja.
Bila Meitei ditetapkan sebagai Scheduled Tribe, kelompok suku lain khawatir tidak punya kesempatan adil untuk mendapatkan pekerjaan dan keuntungan lainnya.
Suku Meitei mewakili sekitar 50 persen populasi di Manipur. Mereka sudah lama berkampanye untuk diakui sebagai Scheduled Tribe yang bakal memberi akses seperti kesehatan, pendidikan dan pekerjaan.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-