Satu Keluarga WNI Masih Tertahan Proses Administrasi di Gaza

Masih terdapat satu keluarga WNI yang terus diupayakan segera keluar wilayah Gaza.

Keluarga WNI yang terdiri dari 3 WNI (suami dan 2 anak) dan seorang istri warga negara Palestina itu masih terganjal proses adminitrasi yang rumit di perbatasan Rafah.

Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, proses administrasi yang diperlakukan sangat ketat.

“Tidak seperti evakuasi yang terjadi di tempat lain, karena setiap evakuasi memiliki situasi yang berbeda, situasi evakuasi di Gaza ini dilakukan juga berbeda. Perlu waktu panjang untuk menciptakan koridor evakuasi,” kata dia dalam press briefing, Jumat (3/11/2023).

Retno menyebut, proses administrasi untuk dapat meninggalkan Gaza harus melibatkan banyak pihak kunci.

“Jadi nama-nama itu harus mendapatkan approval dari banyak pihak yang ada di Gaza, dan ini tidak kita alami di proses evakuasi yang sebelumnya,” ungkap mantan dubes RI di Belanda ini.

Oleh karena itu, pihaknya berusaha menggunakan semua networking untuk membantu proses yang rumit ini.

“Kita terus berkomunikasi dengan keluarga WNI yang hari ini akan kita coba lagi untuk kita evakuasi keluar dari Gaza. Mereka tinggal di Gaza Selatan. Dalam kondisi normal waktu tempuhnya hanya sekitar 20 menit. Sekali lagi dalam kondisi normal, karena kita tidak bisa memprediksi situasi lapangan dan kemudian memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai pintu Rafah,” kata dia.

Harapannya hari ini hari Jumat, di mana di negara-negara Arab adalah hari libur, pintu Rafah tetap dibuka.

“Harapan dan permintaan ini sudah saya sampaikan ke Menlu Mesir semalam. Saya sudah berkomunikasi dengan Menlu Mesir untuk menyampaikan permintaan agar pintu Rafah yang di bagian Mesir dapat dibuka di hari libur hari Jumat ini,” kata dia